19 April 2025

Get In Touch

DPW Jatim Jadi Pilot Projek Sistem Kaderisasi Partai Gelora Indonesia

DPW Jatim Jadi Pilot Projek Sistem Kaderisasi Partai Gelora Indonesia

Surabaya – Sebagai partai baru, Gelobang Rakyat (Gelora) Indonesia terus melakukan upaya pengkaderan. Bahkan tak hanya pengkadera, Partai besutan Fahri Hamzah ini juga melakukan pendidikan pada para kadernya yang disebut Akademi Manusia Indonesia (AMI). Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jatim menjadi pilot projek pada pengkaderan ini.

Setidaknya ada sekitar 278 kader dari berbagai 38 kabupatendan kota di Jatim yang mengikuti AMI di Hotel Neo+ Waru, Sidoarjo pada Sabtu(14/3/2020). Melakukan akademi tersebut, para kader ini digembleng untuk bisamenjadi manusia Indonesia yang siap dalam berpartai dan juga berwawasan luas.

Ketua DPW Partai Gelora Jatim, M Siroj  yang didampingi Sekretaris Gelora Jatim,Misbakhul Munir menandaskan setiap  kaderdiwajibkan mengikuti tiga tahap AMI. Tahap pertama adalah Organization Development (pengembangan organisasi). Pada tahap ini,kader akan dibekali dengan pengatahuan berorganisasi, sehingga menjadi kader berorganisasiprofesional. Mereka disiapkan untuk mengelola partai, menjadi pengurus danpemimpin partai.

Kemudian yang kedua adalah Sosial Development. Para kader akan dilatih untuk merekayasa sosialatau social engineering. "PartaiGelora harus bisa melahirkan kader yang berperan terhadap masyarakat dan sesuaidengan kebutuhan sosial," tandas Siroj.

Selanjutnya adalah tahap ketiga yaitu state Development. Padatahap ini, para kader akan mendapatkan bekal kemampuan mengelola negara. Karenatujuan dari patai jelas kekuasaan sehingga dengan ketiga bekal tersebutdiharapkan para kader tidak akan kaget jika berkecimpung dalam perpolitikan. Baikitu ketika menjadi wakil rakyat tau lainnya.

Siroj menandaskan, satu lagi bentuk pengakadera yangdikhususnya bagi para pimpinan partai yaitu Akademi Kepemimpinan Nasional(AKN). “AKN adalah khusus untuk para pengurus partai, dan semua wajib mengikutiAKN. Nanti AKN juga akan dilakukan berjenjang seperti pada AMI,” tandas Siroj.

Sementara, untuk system pencarian kader, Partai Gelora yangsaat ini tengah berupaya keras untuk mendapatkan legalitas dari KementerianHukum dan Hak Asasi Manusia, menggunakan system yang lebih flesibel. PartaiGerlora menggunakan pendekatam komunitas atau kelompok sesuai dengan minat dankemampuan para kader.

Diharapkan, kader yang menjadi pemimpin komunitas terbutsedikit demi sedikit mampu menularkan dan menggiring anggota ke partai Gelora. “Sayarasa cara ini sangat efektif, dari hasil survei yang ada, hasil daripenggiringan lewat komunitas ini ada sekitar 80 persen,” tandasnya. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.