
JAKARTA (Lenteratoday)- Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, menegaskan tidak akan memberi peluang sejengkal pun kepada kelompok intoleran. Dia juga mengatakan, komitmen terhadap ‘Merah Putih’ tak boleh ditawar lagi.
Semangat kebangsaan tersebut disampaikan Jenderal Dudung dalam sambutan peluncuran buku berjudul ‘Dudung Abdurachman, Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi’ di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/1/2022).
“Pegang teguh empat pilar kebangsaan. Komitmen kita pada Merah Putih tidak boleh ditawar lagi. Indonesia terlahir dengan sebuah keniscayaan akan keberagaman dan perbedaan. Dalam perbedaan itulah terletak kekuatan kita sebagai bangsa," ujar mantan Pangkostrad ini.”Ini saya meminjam apa yang disampaikan Habib Lutfi dalam pengantar buku tersebut.”
Buku setebal 212 halaman itu ditulis oleh Raylis Sumitra. Ia sudah menulis beberapa buku tentang Dudung Abdurachman.Jenderal Dudung juga mengungkap pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang ada dalam pengantar buku tersebut.“Pembiaran gerakan Intoleransi di Indonesia sangat berbahaya, karena sifat dari gerakan intoleransi adalah terorisme," katanya.
Buku Dudung Abdurachman: Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi, menurut Jenderal Dudung, terkait upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok intoleran yang ingin mencoba merobohkan empat pilar kebangsaan. "Empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 harus kita jaga agar Indonesia tidak goyah dan jatuh kepada tangan perusak persatuan dan kesatuan," paparnya.
Kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Darat, Jenderal Dudung berpesan, "Kalian harus tahu mereka di mana, kegiatannya apa, di mana tempatnya, sehingga saatnya nanti kita tahu apa yang harus kita lakukan. Jangan ragu untuk melawan mereka, karena gerakan ini semakin pesat berkembang."Jenderal Dudung kemudian melanjutkan, "Saya tegaskan, tidak ada tempat gerakan intoleran, mau itu bertameng agama, organisasi, kesukuan, atau kelompok separatis yang baru-baru ini sudah menewaskan anggota saya tiga orang dari AD di Papua," katanya.
Peluncuran buku Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi dihadiri sejumlah tokoh nasional, di antaranya mantan Kepala BIN AM Hendropriyono, Kapolrai Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Habib Lutfi bin Ali binYahya.Hendropriyono dan Habib Lutfi juga memberi kata pengantar dalam buku ini.
Juga hadir Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kepala BIN, Kepala Staf Angkatan Laut, Kapala Staf Angkatan Udara, anggota DPR RI Effendi Simbulon, Aminuddin Maruf Staf Khusus Presiden Joko Widodo dan KH M Muwafiq, dan juga tokoh Lampung Thomas Azis Riska.(*)
Reporter: Ashar|Editor:Widyawati