21 April 2025

Get In Touch

Awas! 19 Kecamatan di Blitar Berpotensi Bencana Tanah Gerak pada Pebruari 2022

Peta yang dikeluarkan Kementerian ESDM Badan Geologi
Peta yang dikeluarkan Kementerian ESDM Badan Geologi

BLITAR (Lenteratoday) - Sebanyak 19 dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar, berpotensi mengalami bencana tanah gerak atau tanah longsor pada Pebruari 2022 ini.

Kondisi diketahui dari surat Badan Geologi Kementerian ESDM No. 57/GL.03/BGL/2022 tertanggal 27 Januari 2022 perihal peta pergerakan tanah, yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono ditulis dalam rangka mitigasi resiko gerakan tanah dan membangun kesiapsiagaan pemda serta masyarakat, dalam menghadapi ancaman gerakan tanah/tanah longsor. Kementerian ESDM cq Badan Geologi menerbitkan peta prakiraan wilayah potensi gerakan tanah/tanah longsor di Jawa Timur untuk periode Pebruari 2022.

Dijelaskan juga dalam surat tersebut, peta disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta kerentanan gerakan tanah/tanah longsor dengan peta prakiraan hujan bulanan dari BMKG. Peta ini dapat dirujuk sebagai peringatan dini bagi pemda maupun masyarakat, untuk mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan diatas normal.

Pada peta tersebut, untuk wilayah Jawa Timur ada 35 kabupaten/kota yang masuk dalam prakiraan wilayah terjadi gerakan tanah. Salah satunya Kabupaten Blitar, dari 21 kecamatan ada 19 kecamatan yang berpotensi terjadi bencana gerkan tanah atau tanah longsor.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Wahyudi, menjelaskan kalau informasi dari Kementerian ESSM dan BMKG tersebut, akan ditindaklanjuti dengan menerbitkan surat edaran untuk seluruh masyarakat. "Seperti saat terjadi potensi bencana hidrometeorologi dan tsunami beberapa waktu lalu, semacam himbauan untuk peringatan dini," ujar Wahyudi.

Berdasarkan surat tersebut sifatnya prakiraan, bisa terjadi atau tidak. Ada tahapan dalam menghadapi potensi bencana, mulai dari sebelum bencana, warning akan terjadi, darurat dan pasca bencana. "Kami akan melakukan sosialisasi, persiapan dan berkoordinasi dengan BVMBG, sebagai upaya mitigasi. Termasuk dengan Desa Tangguh Bencana, serta pihak kecamatan," terangnya.

Dalam peta untuk wilayah Kabupaten Blitar, ada 19 kecamatan yang masuk dikategorikan lagi potensi gerakan tanah menengah dan tinggi. Dari 19 kecamatan yang potensi tinggi ada 14 kecamatan, sisanya 5 kecamatan masuk kategori menengah. Sedangkan 3 kecamatan yang tidak masuk dalam peta tersebut, yakni Kecamatan Selopuro, Kanigoro dan Sanan Kulon.

Dimana kategori potensi menengah yaitu daerah yang berpotensi terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, serta berada di daerah berbatasan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau lereng. Sedangkan kategori tinggi, selain jika terjadi curah hujan diatas normal juga gerakan tanah lama dapat terjadi lagi.

Oleh karena itu ditambahkan Wahyudi dalam himbauan atau edaran mitigasi bencana gerakan tanah nanti, masyarakat diminta tidak mengabaikannya tapi juga tidak panik. "Intinya tetap waspada, karena potensi bencana ini bisa terjadi," pungkasnya. (*)

Reporter : Arief Sukaputra

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.