
KEDIRI (Lenteratoday) - Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menegaskan program Kredit Usaha Melayani Warga Kota Kediri (Kurnia) harus go digital. Sehingga lebih mudah lagi diakses dan tidak kalah dengan pinjaman online (pinjol) serta semakin banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang mengakses pembiayaan bunga murah tersebut.
Mengingat UMKM ini yang turut menggerakkan perekonomian Kota Kediri, maka UMKM harus dibantu. Agar nantinya usahanya kian berkembang dan berdaya. “Pemda juga telah mengenalkan mereka ke marketplace, sehingga usahanya makin dikenal. Yang dulu penjualannya 100 ribu perhari, kini sudah bisa mencapai 1 juta perhari. Dan setelah mengenal marketplace mereka tahu kekurangan dan akhirnya berani investasi dalam menunjang usahanya,” ujarnya, Kamis (3/3/2022).
Kurnia sendiri merupakan program inovasi dari Pemkot Kediri. Dimana pada 2021 lalu, Pemkot mencoba menggerakkan perekonomian di Kota Kediri melalui Kurnia. Harapannya perekonomian Kota Kediri tidak lagi mengalami penurunan begitu dalam. Program ini menyediakan plafon Rp25 juta. Dengan bunga 2 persen per tahun dalam jangka waktu 3 tahun.
“Pembuatan program ini tujuannya agar UMKM melakukan pengembangan pembiayaan usahanya di bank bisa melalui Kurnia ini. Nanti saya minta kalau Kurnia ini sudah berhasil harus dievaluasi orangnya. Dan kalau mampu bisa dinaikkan Rp 50 juta,” terangnya.
Percepatan ekonomi masih terus menjadi fokus Pemkot Kediri. Seperti diketahui pandemi Covid-19 yang terjadi telah memperlambat laju perekonomian. Bersama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Pemkot Kediri terus melakukan berbagai upaya agar perekonomian di terus bergerak. Peran dari semua pihak termasuk industri jasa keuangan diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi, terutama pada sektor UMKM. (*)
Reporter: Gatot Sunarko
Editor : Lutfiyu Handi