21 April 2025

Get In Touch

“Rapor Merah” dari Mahasiswa, Dibalas dengan “Catatan Merah Putih” Setahun Kepemimpinan Bupati Jember

Bupati Jember Hendy Siswanto di tengah aksi mahasiswa.
Bupati Jember Hendy Siswanto di tengah aksi mahasiswa.

JEMBER (Lenteratoday) -  Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Jember turun ke jalan dan melakukan aksi unjuk rasa di depan Pemkab Jember mengkritisi kebijakan Bupati Jember, Hendy Siswanto, setahun terakhir. Mereka mengeluarkan "rapor merah" atas sejumlah kebijakan bupati tidak pro rakyat. Sementara Bupati Hendy Siswanto membalas dengan mensosialisasikan dengan "catatan merah putih" atas setahun kepemimpinan di Kota Pandalungan ini.

Menurut Korlap Aksi dari PMII Jember, Muhammad Faqih Al Haramain, aksi “rapor merah” Bupati kali ini merupakan sebuah perhatian serta tuntutan dari mahasiswa terkait masalah - masalah yang ada di Pemkab Jember. "Terkait pupuk palsu, supaya diusut tuntas. Pemkab juga memberi perhatian tentang masalah ini," ujar M Faqih, Selasa (8/3/2022).

Selain itu, ia juga menyampaikan terkait konversi lahan, dimana dinilai tidak terukur dan perlu diklarifikasi oleh Bupati. "Terkait lonversi lahan, banyak proyek tidak terukur, sehingga di dalam kebijakan tidak terukur dan terarah, seharusnya melibatkan partisipasi publik komponen dan kami menuntut klarifikasi mohon dikembalikan ulang serta BUMD Gunung Sadeng untuk ditarik," ungkapnya.

Selain itu PMII Jember juga mengkritisi soal masih tingginya angka stunting, kontroversi Perda RTRW dan RPJM, persoalan proyek multi years Rp 600 miliar, maupun kuota beasiswa yang tidak sesuai janji politik.

Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto, didampingi Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo bersedia menemui para pengunjukrasa. Bupati Hendy menyampaikan bahwa pihaknya menerima “rapor merah” yang diberikan oleh PMII Jember.

"Raport merah, alhamdulillah kami akan terima catatan itu, karena tidak mungkin kami selesaikan sendiri tidak mampu dan dipikir bersama koreksi pemerintah untuk kami semua serta kebaikan warga Jember," ujar Bupati Hendy.

"Siap dikoreksi semuanya, dikoreksi hal kebaikan, kekurangan apapun selama ini. Dari Pemkab merah putih bukan konter,  Pemkab mencoba apa yang sudah dilakukan itu jauh dari sempurna dan dikelola bersama pasti menerima setulus hati perbaiki dan perbaiki," imbuhnya.

Tak hanya itu, Bupati Hendu juga menunturkan terkait dengan anggaran guru ngaji, sangat terbatas dari BPJS Kesehatan. ”Guru ngaji anggarannya terbatas BPJS nakes dan diberitakan RTRW belum pernah diperhatikan," tuturnya.

Sementara terkait dengan kondisi Covid 19 di Kabupaten Jember menjelang Ramadhan, dia mengatakan bahwa Pemkab Jember terus melakukan penekanan agar supaya level Kabupaten Jember turun ke level 1. "Covid Ramadhan kami menekan terus ke level 1, sehingga ekonomi berjalan lagi, UMKM jalan karakteristik banyak orang belanja dan kami semua akan terima, diskusikan, sinergi terus kontrol, katakan bagus tanpa ada cermin itu tidak mungkin, kita semua punya niat untuk perbaiki Jember lebih baik," tandasnya.

Dalam Catatan Merah Putih, Bupati Jember menyebutkan sejumlah raihan program antara lain bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, politik, ekonomi, hukum dan kebijakan yang dinilai positif untuk masyarakat Jember.

Reporter : PJ Moko | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.