19 April 2025

Get In Touch

Pemprov Siapkan 600 Bed di BPSDM untuk Observasi ODP

Pemprov Siapkan 600 Bed di BPSDM untuk Observasi ODP

Surabaya –Pemprov Jatim menyiapkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) sebagaitempat melakukan observasi bagi orang dalam pemantauan (ODP) virus corona. Denganadanya dua BPSDM baik yang di Surabaya maupun di Malang maka ada 600 bed(tempat tidur) yang mampu digunakan untuk observasi.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan peninjauanlangsung ke BPSDM Surabaya untuk melihat kesiapan dari tempat tersebut jikanantinya digunakan sebagai lokasi observasi ODP. “Ini yang sudah kita masukkan didalam daftar ruang yang akan kita gunakan untuk observasi. Bed yang sudahstanby itu 350. Tapi disni ada dua hall, ini bisa tambah 100 bed lagi,”tandansya.

Khofifah menambahkan, peninjauan yang dilakuan karena inginmemastikan bahwa di ruang isolasi siap digunakan. Sekali lagi dia menandaskanbahwa ruang isolasi ini untuk ODP. Sedangkan bagi Pasien dalam Pengawasan (PDP)dan pasien yang sudah terkonfirmasi positif, maka akan tetap dilakukanperawatan di rumah sakit.

“Kalau kita membutuhkan ruang observasi, ini salah satu yangsudah kita siapkan untuk ruang observasi. Bed yang siap 350 dan kalau ditambahdengan hall di atas bisa tambah 100 lagi. Berarti dari BPSDM Surabaya ini ada450 dan BPSDM yang ada di Malang 150, berarti BPSDM saja sudah bisa menyiapkan600 bed,” tandasnya.

Khofifah menegaskan, yang penting adalah supan gizinya cukupkemudian dipastikan mereka olah raga. “Kenapa tadi saya ajak ke lapangan tenis,lapangan voli, dan juga tempat ngejim, supaya termonitor dan terkontrol. Siapapunyang diobservasi, maka salah satu paketnya adalah olahraga. Kemudian pasti adatim motivator. Jadi antara asupan gizi, olah raga dan motivator itu menjadisatu kesatuan paket untuk observasi,” tandasnya.

Sementara untuk kesipakan dim medis, Khofifah menandaskantentu semua akan mendapatkan pemantauan dan perawatan tenaga medic dan paramedic ini salah satu yang sudah kita siapkan.

Menanggapi kebutuhan medis, Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi yang juga Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya menandaskan bahwa system dari observasi ini adalah berjenjang.

“Obser vasi itu hanya observasi saja, kalau timbul hal-hal gejalaklinis ya rumah sakit. Disini hanya observasi saja dan tenaga medisnya bisakita dengan secara berkala menonitor saja. Karena sebagian besar itu ODP,ODP itu orangnya sehat sehat saja,” tandasnya. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.