21 April 2025

Get In Touch

Moeldoko Minta HKTI Jadi Partner Strategis Pemerintah

Ketua HKTI Moeldoko didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Ketua HKTI Moeldoko didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

SURABAYA (Lenteratoday) - Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko, meminta HKTI menjadi partner strategis bagi pemerintah pusat maupun daerah.

"HKTI siap bekerja bersama-sama dengan kepala dinas pertanian, peternakan, perkebunan, dan seterusnya," ujarnya saat menyaksikan pelantikan pengurus DPC HKTI se Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi, Selasa (22/3/2022).

Moeldoko juga menegaskan jika HKTI siap membangun kolaborasi besar bersama semua pihak dan menjadi strategic partner. "Kita nggak punya duit, tapi kita punya semangat untuk membangun," tegas Moeldoko.

Kemudian, dia juga menekankan supaya HKTI memiliki bridging institution atau organisasi penjembatan. Dalam hal ini HKTI mampu menjembatani petani dengan pemerintah daerah maupun perguruan tinggi sebagai pusat riset.

"Jangan biarkan perguruan tinggi membangun risetnya sendirian tanpa diaplikasikan dengan baik oleh kita semuanya. Di situlah posisi sebagai bridging," kata Moeldoko.

Harapan lainnya, kata Kemudian, HKTI hadir untuk memberikan harapan baru bagi para petani. Harapan tersebut tidak hanya dari pemerintah saha, namun harapan itu juga datang menggunakan sajam.

Moeldoko juga menyinggung terkait kenaikan harga pupuk. Ia menyebutkan jika kenaikan harga ini berkaitan erat dengan kondisi geopolitik internasional. Karena Indonesia biasanya mengambil Pupuk KCL dari Belarus.

Harga pupuk impor meroket. Biasanya USD 400 per ton menjadi USD 800 atau naik dua kali lipat. "Jadi tidak cukup persoalan dalam negeri," ungkapnya.

Sedangkan persoalan dalam negeri, Moeldoko menyebut jumlah petani di Indonesia sekitar 24,3 juta jiwa. Namun yang tersubsidi pupuk hanya 9 juta petani akibat anggaran tidak mencukupi.

Namun sekali lagi Moeldoko mengingatkan agar petani tidak menyerah karena masih ada alternatif lain yaitu pupuk organik. "Jadi saya minta kepada Pengurus HKTI jangan kering atas ide, jangan berhenti melakukan inovasi, jangan mengeluh. Tidak ada kata mengeluh," ungkap Moeldoko.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memaparkan tentang potensi Jatim sebagai lumbung padi nasional. Dimana, pada 2021 kemarin, Jatim mampu memproduksi 9,9 juta ton padi. Sedangkan Jawa Tengah memproduksi 9,8 juta ton, dan Jawa Barat sebanyak 9,4 juta ton.

"Kami mengharapkan HKTI menjadi mitra untuk turut berupaya meningkatkan produksi padi di Jatim," tandasnya.

Disamping itu, Jatim juga menjadi daerah produksi daging sapi cukup besar di Indinesia. Hal ini tak lepas dari adanya Balai Inseminasi Buatan milik pemprov Jatim. Dari inseminasi buatan ini mampu meningkakan ketersediaan daging di Jatim bahkan menjadi pemasok beberapa daerah. (*)

Reporter : Lutfiyu Handi / Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.