21 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Dorong Muslimat NU Bangun Kekuatan Ekonomi

Gubernur Jawa Timur, Khofidah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum PP Muslimat saat Harlah 76 Muslimat dan pelantikan pengurus Muslimat Jatim di Gedung Negara Grahadi, Senin (21/3/2022) malam.
Gubernur Jawa Timur, Khofidah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum PP Muslimat saat Harlah 76 Muslimat dan pelantikan pengurus Muslimat Jatim di Gedung Negara Grahadi, Senin (21/3/2022) malam.

SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak Muslimat NU untuk membangun ekonomi sebagai penguatan dari dakwah bilmal dan dakwah. Sebagai salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan membangun holding supaya mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi lainnya.

Gubernur yang juga Ketua Umum PP Muslimat ini menandaskan untuk membangun kekuatan dakwah bilmal, maka harus menggunakan dua kekuatan dunia yaitu penguasaan ekonomi dan teknologi. “Bagaimana kemudian format di dalam menguatkan dakwah bil maal, bolak-balik bongkar pasang, bolak-balik bongkar pasang. Jadi kalau kita bisa membangun penguatan dakwah bil maal maka kekuatan dunia ini, satu dia menguasai ekonomi, dua teknologi,” kata Khofifah dalam sambutannya saat acara Harlah 76 Muslimat NU dan Pelantikan Pengurus PW Muslimat NU Jatim Masa Khidmat 2021-2026 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (21/3/2022) malam.

Lebih lanjut dia menandaskan dengan kondisi di mana masyarakat masih kurang dalam penguasaan teknologi dan dalam ekonomi juga masih lemah, maka PR yang harus dikerjakan adalah memnjadikan plan of action bersama. Plan of action tersebut adalah bagaimana menguatkan dakwah bil Mal, bagaimana juga menguatkan jihat bil mal bisa menjadi kekuatan luar biasa.

Khofifah menandaskan, kekuatan yang luar biasa itu akan cocok dengan program pemerintah dimana secara nasional pada tahun 2022 ini akan ada belanja negara sebesar Rp 400 triliun untuk produk dalam negeri dikhusus kan untuk koperasi dan UMKM. Dari Rp 400 triliun itu diplot untuk Jawa Timur Rp 26,8 Triliun.

Untuk itu, dia mendorong supaya produk UMKM yang belum punya NIB supaya segera mengurus NIB. Demikian juga yang belum punya PIRT, juga supaya segera mengurus PIRT-ny. “Jadi pada dasarnya UMKM akan mendapatkan tempat yang luar biasa prioritas di dalam pengadaan barang dan jasa, barang dan jasa, jadi bukan hanya barang termasuk di dalamnya jasa,” tandasnya.

Kemudian, terkait dengan penguasaan IT, Khofifah mengatakan harus ada sinergitas antara Muslimat,Fatayat NU, IPNU, OPPNU, Anshor, dimana semua harus menyatu. Sebab, jika hanya mengandakan Muslimat jelas tidak mungkin. “Karena ibu-ibu bagaimanapun kalau misalnya harus ber Twitter harus ber-Facebook ria, wiritnya yang kurang. Saya yakin itu akan dihitung betul,” katanya.

Sehingga, lanjut mantan menteri sosial ini, yang muda-muda karena lebih Advance maka harus mampu membangun sinergitas diantara jejaring-jejaring yang dimungkinkan bisa dilakukan percepatan. “Apa yang ingin saya sampaikan, holding. Hari ini jangan berpikir kita sendiri bisa cepat besar, tapi kalau holding (kecil-kecil jadi satu kemudian menjadi payung) kemudian dibangun koneksitas dengan industri besar yang memungkinkan bisa memberikan payung dari proses kegiatan ekonomi yang kita lakukan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Jatim Hj Masruroh Wahid yang menjabat untuk keempat kalinya mengatakan bahwa salah satu upaya yang akan dilakukan Muslimat adalah meningkatkan kesejahteraan dengan pengembangan ekonomi.

Dalam kesempatan itu, Muslimat juga memberikan bantuan pada masyarakat korban erupsi gunung Semeru. “Bantuan ini dikumpulkan dari Muslimat se Jatim yang terkumpul sekitar Rp 4 miliar. Kemudian nanti akan didedikasikan untuk pendidikan di daerah yang terdampak erupsi Gunung Semeru,” kata Masruroh setelah acara. (*)

Reporter : Lutfiyu Handi / Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.