22 April 2025

Get In Touch

Jember Punya Angkot Sultan, Interior Mewah dan Bisa Order Online

Nampak dalam interior mewah hasil restorasi TBK dan Pintar menjadi Angkot Sultan City Tour dan Wisata Religi di Jember.
Nampak dalam interior mewah hasil restorasi TBK dan Pintar menjadi Angkot Sultan City Tour dan Wisata Religi di Jember.

JEMBER (Lenteratoday) - Usaha keras dan kreatif Hasti Utami dan para sopir angkutan umum klenting kuning di Jember membuahkan hasil yang tidak disangka banyak orang. Betapa tidak, angkot di Kota Suwar-suwir yanh identik warna kuning berusia lebih dari 20 tahun yang sebelumnya nampak kumal, akhirnya disulap menjadi angkutan Sultan. Pada bagian luar tidak nampak berubah, namun ketika memasuki interior, nampak dirombak total bahkan mirip kendaraan pribadi mewah ala Alphard.

Hasti dan para sopir menamainya dengan Angkutan Sultan. Sultan sendiri merupakan sebutan yang kepanjangan dari Solusi Insan Transportasi. Gagasan Angkot Sultan ini merupakan kolaborasi pegiat wisata Tamasya Bis Kota (TBK) dan Paguyuban Insan Transportasi (Pintar) Jember.

Hasti Utami Koordinator Angkutan Wisata Jember menyampaikan, Angkot Sultan itu akan memfasilitasi para wisatawan baik lokal maupun nasional untuk menikmati pesona keindahan maupun wisata religi khas Jember.

"Bersama pak Bupati kami meresmikan 2 program pemberdayaan angkutan umum atau konvensional secara bersamaan, yaitu Angkutan Sultan City Tour dan Angkutan Wisata Religi. Program-program tersebut merupakan pengembangan Program Angkutan Wisata Jember yang selama ini sudah berjalan dan tetap dalam kolaborasi Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Perhubungan, Pegiat Wisata “Tamasya Bus Kota (TBK) dan Paguyuban Insan Transportasi Jember (PINTAR)," terang Hasti Utami, Jumat (25/3/2022).

Menurutnya, Angkutan Sultan City Tour dan Angkutan Wisata Religi adalah program yang sangat inovatif, dimana keduanya menjadi yang pertama di Indonesia, yaitu City Tour Pertama dengan angkot dan Angkutan Wisata Religi Pertama dengan angkutan perintis milik daerah, karena selama ini angkutan perintis berasal dari pusat. Keduanya dibangun oleh kolaborasi dengan mengedepankan kemandirian, berdasar partisipasi dan peran aktif masyarakat yang menyintai Jember.

Restorasi angkot sultan yang sudah ada dikerjakan oleh para sopir PintaR, didanai oleh Pegiat Social Tourism Tamasya Bus Kota dan toko pakaian di Jember. Semoga akan bertambah sponsor yang membantu restorasi angkot. Upaya restorasi sementara ini belum bisa melibatkan pemilik sebagai penyandang dana mengingat setoran harian per angkot hanya tinggal Rp 40.000/ hari/angkot.

Dia menandaskan, pemerintah mendukung penuh, melalui Dinas perhubungan menyiapkan halte-halte wisatanya, membiayai penuh trip perdananya, menyubsidi Angkutan Perintis selama 31 hari, Dinas Pariwisata menyiapkan Peta Wisata Religinya.

"Penyusunan Program Wisata Religi adalah peran besar para kyai, masyarakat pesantren, para santri dan ibu-ibu kelompok-kelompok pengajian. Ini sedikit bukti bahwa pemerintah kabupaten dan masyarakat Jember kompak dalam upaya membangun Jember lebih baik," ujarnya.

Di dalam Angkot Sultan juga terdapat buku panduan tujuan wisata Jember maupun produk lokal UMKM Jember yang langsung bisa dibeli. Yang tak kalah menarik, untuk bisa naik angkot ini, wisatawan bisa memesan dulu lewat aplikasi secara online.

Peluncuran perdana Angkot Sultan bersamaan dengan progr JHUR di Kecamatan Rambipuji. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember Agus Wijaya menjelaskan, program angkutan Sultan City Tour dan Wisata Religi merupakan kolaborasi pemkab melalui dinas perhubungan dengan angkutan kota.

"Sultan merupakan akronim dari solusi insan transportasi yang bertujuan untuk memberdayakan angkutan kota yang mulai menurun," tuturnya.

Selain itu, juga meningkatkan potensi wisata di Kabupaten Jember. Di dalamnya juga terdapat pengenalan berbagai produk UMKM agar berdaya.

Selain itu, ada sejumlah titik wisata religi yang bisa dinikmati oleh para wisatawan. Di antaranya, Masjid Jami' Al Baitul Amin, Masjid Raudlatul Muchlisin, Ponpes Miftahul Ulum, Ponpes Al Qodiri, Makam Habib Soleh, Makan Bujuk Melas, hingga Malam Mbah Gembong.

Sedangkan Bupati Hendy menerangkan, secara pribadi dan atas pemerintah Kabupaten Jember, pihaknya mengapresiasi sejumlah pihak yang bergotong royong menyukseskan pagelaran itu. "Tapi, para sopir jangan merokok dalam angkutan ya, boleh tapi di tempat lain," ucapnya.

Terima kasih atas ide ini, lanjutnya, dua kegiatan kali ini dinilai sangat luar biasa. Untuk membantu keberlangsungan kegiatan tersebut, Pemkab Jember akan memaksimalkan pembangunan dan perbaikan jalan. Dengan begitu, angkutan sultan bisa beroperasi dengan mulus.

"Akan kami betulkan hingga ke desa-desa," tegasnya penuh optimistis. "Sekali lagi, pada pagi hari ini, Pemkab Jember akan mendukung angkutan sultan dan wisata religi semaksimal mungkin," lanjutnya.

Selain itu, banyak tempat wisata yang saat ini masih dalam proses perbaikan jalan. Pada tahun ini, pihaknya akan membuka jalan di Tancak. "Akan kami buka supaya panjenengan semua bisa ke sana dengan mudah," tuturnya.

Kepada masyarakat Jember, Bupati Jember menyatakan bahwa angkutan yang baru saja dilaunching tersebut perlu penumpang. "Jangan sampai kosong. Kalau njenengan punya acara pengajian ajak keliling, kita juga punya mini zoo untuk dijadikan salah satu destinasi wisata edukasi, Termasuk berbagai potensi wisata lain di Kabupaten Jember," katanya. (*)

Reporter : PJ Moko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.