
Lamongan – Ditengah wabah virus corona (Covid-19) ada beberapa lembaga pendidikan yang masihmelakukan proses belajar mengajar di kelas. Kebanyakan mereka ini adalah lembagapendidikan di bawah Pondok Pesantren. Namun, demikian mereka tetap melakukanupaya isolasi diri dengan memperketat protocol keluar masuk pondok.
Bahkan, untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan,ada lembaga pendidikan Pondok pesantren yang mempercepat Kegiatan BelajarMengajar (KBM) mereka, salah satunya di Madrasah Aliyah (MA) Al Ishlah Sendangagung,Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Kepala MA Al Ishlah Agus Salimmengatakan bahwa keputusan tersebut dilakukan setelah melihat perkembanganpenyebaran virus corona saat ini. Meski di lingkungan Pondok sudah dilakukanisolasi, namun dia masih kawatir akan penyebaran virus tersebut.
Agus Salim menandaskan untuk proses KBM akan berakhir pada Kamis (2/4/2020). Kemudian langsung pada 4-6 April akan dilakukan ujian praktek bahasa dan agama. Pada tanggal 7-11 April dilakukan ujian semester genap untuk pelajaran kepondokan, dan pada 13-22 April ujian semester genap untuk MA.
“Setelah itu langsung disusul ujian praktik pada 23-25 dan pada 26 April semua siswa yang juga santri Pondok Pesantren Al Ishlah ini sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Ini kami lakukan karena santri di Al Ishlah dari berbagai penjuru nusantara,” tandasnya, Rabu (25/3/2020).
Percepatan KBM ini juga dilakukan SMP Muhammadiyah 12Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. “Harus ngebut, untukmenyelesaikan KBM,” kata salah satu Guru.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al Ishlah A Thohir menandaskanbahwa sejak 10 hari yang lalu Pondok Pesantren Al Ishlah yang memiliki sekitar2.400 santri baik putra dan putri ini sudah melakukan berbagai langkahpencegahan penyebaran virus corona. Diantaranya dengan diberlakukannya larangansantri keluar kompleks pondok. Kemudian, melakukan penyemprotan disinfektan keseluruh penjuru lingkungan Pondok.
“Kami juga melarang adanya kunjungan bagi wali santri. Walisantri hanya diizinkan mengirimkan barang kebutuhan bukan makanan dan uang. Barangitu dititipkan dan disterilkan terlebih dulu sebelum diberikan ke santri,”tandasnya.
Kemudian bagi para karyawan dan para ustad yang masuk lingkungan pondok diwajibkan untuk berwudhu terlebih dulu untuk kemudian dilakukan sterilisasi menggunakan disinfektan dan hand sanitizer sebelum masuk ke lingkungan pondok. “Ini berlaku untuk semua karyawan dan asatid tanpa kecuali. Kami juga membatasi kunjungan tamu dari luar, dan tidak ada lagi kegiatan keluar pondok,” tandasnya.
Terpisah, Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati mengatakan bahwa Boarding School termasuk pesantren banyak yang memberlakukan lockdown, yaitu santri tidak boleh pulang, dan orang luar termasuk ortu santri tidak boleh masuk ke lokasi pesantren. Namun demikian, kalender pendidikan tetap harus diikuti, kecuali ada kebijakan lain terkait perkembangan covid-19
"Soal mau diliburkan puasa boleh saja, asal target capaian kurikulum tercapai," katanya. (ufi)