
SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak para Immawan dan Immawati serta Persyarikatan Muhammadiyah untuk menangkap peluang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang menjadi program Presiden RI Joko Widodo.
Gubernur Khofifah mengatakan program tersebut menjadi peluang besar untuk diakses siapa saja. Termasuk diantaranya adalah untuk tim saudagar dari Immawan atau tim saudagar dari persyarikatan Muhammadiyah.
Gubernur yang juga mantan menteri sosial ini menandaskan sebenarnya besok tanggal 31 terakhir periode pertama. Tapi, pertengahan April nanti akan ada pertemuan kembali kemudian akan ditutup pada tanggal 30 Mei.
“Rp 400 Triliun APBD dan APBN ini harus digunakan untuk memberikan peluang bagi UMKM dan produk dalam negeri. Jadi kalau misalnya Kyai Saad (Ketua PW Muhammadiyah Jatim) berkenan nanti kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa saya minta datang,” katanya saat sambutan dalam acara pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa Timur Periode 2022-2024 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (29/03/2022) malam.
Khofifah juga menandaskan bahwa peluang ini adalah sebagai proses untuk melihat kekurangan dari produk-produk UMKM, kemudian untuk bisa dilakukan perluasan. “Kalau itung-itunganya secara APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota ini ditarget Rp 26,8 triliun di Jatim saja. Dan perkiraan akan bisa mendorong pertambahan pertumbuhan ekonomi Jatim 0,8 %, kalau nasional bisa tembus Rp 400 triliun itu bisa mendoorng pertumbuhan ekonomi 1,5 – 1,7 %,” tandasnya,
Ketika ada produk yang kemudian bisa dimasukkan e-kalatog dan bisa dijadikan bagian dari PPJ, maka bisa mendorong kemungkinan pembentukan lapangan kerja baru. Dari sini, lanjut Khofifah, akan ada income baru.
“Memang sangat baru, ini kami juga baru mendapatkan peta-peta agak detail itu tanggal 22 Maret, 31 Maret ini tahap pertama dan akan dilakukan evaluasi minggu kedua April dan diperluas lagi sampai dengan 30 Mei. Jadi Trisula tantangan pertama adalah saudagar-saudagarnya Immawan sudah harus siap untuk mengakses Rp 26,8 triliun tahun ini untuk Jatim,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengharapkan IMM turut menyiapkan ulama yang memiliki intelektualitas. Menurutnya, pokok pemikiran yang diusung, yakni ilmu, amaliah, dan amal ilmiah. Kemudian saudagar dan birokrat. "Karena tidak ada sesuatu yang bimsalabim, maka 'memulai' itu sangat penting," ujar Khofifah.
Namun, dari tiga hal itu jika terjadi keberlanjutan dalam proses ber-IMM, bukan tidak mungkin akan menjadi pondasi yang baik terutama dalam membangun komunikasi dakwah. Khofifah mengatakan, di banyak Negara, Islam masih dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan, hal itu disebabkan oleh gagalnya para pendakwah. "Kenapa begitu, karena cara berdakwah kita serem, dikit-dikit neraka," ujar Khofifah.
Maka, menyampaikan pesan-pesan yang damai, penuh kasih dan humanis itu menjadi bagian dalam berdakwah sebab memang begitulah Islam, dan itu hanya bisa dilakukan jika derajat keilmuan dan intelektualitasnya berseiring.
"Jadi jangan heran, kalau hari ini kita banyak menemukan islamphobia di banyak lini, itu tidak lain karena kita kurang pintar menyampaikan pesan-pesan islam yang Rahmatan Lil Alamin," katanya.
"Karena itulah, saya berharap ini menjadi catatan bagi kita semua, dan yang terakhir saya ingin mengucapkan, selamat menyambut bulan puasa 1443 H, mohon maaf lahir dan batin," pungkasnya.
Sementara itu, M.Firdaus Su’udi, ketua DPD IMM Jawa Timur 2022-2024 dalam sambutannya menegaskan bahwa IMM Jatim ke depan akan fokus pada Trisula Gerakan. Sebuah motto gerakan yang akan menjadi arah gerak dua tahun ke depan dan diyakini mampu mendukung Nawa Bhakti Satya Gubernur Jatim.
“Kalau Ibunda Gubernur punya Nawa Bhakti Satya, kami di IMM Jatim punya Trisula Gerakan. Sebuah usaha untuk menciptakan aktor gerakan untuk Jawa Timur berkemajuan. Trisula tersebut terdiri dari usaha mewujudkan type kader Interlektual-Ulama, Saudagar Muda dan Birokrat Visioner,” Ujar Firdaus.
Firdaus pun menjelaskan secara detail maksud dari trisula gerakannya. Intelektual-Ulama adalah ikhtiar menumbuhkan tipe kader yang fokus pada disipilin ilmu dan tetap memiliki spirit kenabian. Apapun profesinya, ruh Islam tidak boleh lepas. Saudagar Muda adalah usaha menciptakan pengusaha muda yang adaptif. Melek teknologi dan kreatif. Yang terakhir adalah birokrat visioner.
Dia juga menandaskan bahwa Kader IMM setelah lulus perlu mengisi ruang strategis di pemerintahan. “Hal tersebut butuh waktu yang panjang. Tetapi harus kita mulai,” tandasnya. (*)
Reporter : Lutfiyu Handi | Editor : Lutfiyu Handi