
KEDIRI (Lenteratoday) - Pemulasaraan jenazah terlihat gampang, namun tidak banyak yang paham tata cara menangani jenazah muslim yang benar di masyarakat. Tak terkecuali di Kota Kediri petugas pemulasaraan jenazah sangat terbatas.
Lebih khusus lagi adalah petugas perempuan atau modin perempuan, sehingga Bagian Kesra Kota Kediri mengadakan Pembinaan Calon Modin Perempuan tentang tata cara pemulasaraan jenazah perempuan di Grand Panglima, Kamis (31/3/2022).
Menurut Kepala Bagian Kesra, Ahmad Jaenudin, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai wujud kepedulian dan perhatian Pemkot Kediri dalam melayani kebutuhan masyarakat, khususnya di bidang keagamaan. Sesuai tagline Harmoni Kediri The Service City, Pemkot Kediri ingin selalu memberikan pelayanan terbaik dan bisa hadir di tengah-tengah masyarakat.
Ditambahkan sesuai arahan Walikota Kediri proses pemulasaraan jenazah perempuan hendaknya mengikuti syariat islam, di mana salah satunya pengurus jenazah perempuan juga harus perempuan.
“Banyak kita temui di lapangan apabila ada jenazah perempuan biasanya kurang cepat terkoordinir. Selain itu, sebagian besar juga masih dipandu oleh laki-laki,” ujar Ahmad Jaenudin saat memberikan sambutan pembukaan acara.
“Untuk itu, pelatihan hari ini perlu dilaksanakan agar nantinya di setiap kelurahan ada modin perempuan yang bisa membantu mengurus jenazah perempuan sesuai syariat islam. Modin perempuan nantinya hanya bertugas memandikan dan mengafani, di luar itu yang bertugas tetap modin laki-laki,” imbuhnya.
Pelatihan diikuti calon modin perempuan dan perwakilan Pokja I TP PKK kelurahan se-Kota Kediri. Diharapkan, dengan adanya pembinaan tersebut para peserta bisa menyampaikan informasi yang telah diperoleh serta bisa mengimplementasikan langsung kepada masyarakat. Jaenudin menambahkan, pelatihan hari ini merupakan pembinaan awal dan akan ada pembinaan lebih lanjut.
“Nantinya para peserta yang sudah dilatih diharapkan menjadi koordinator dan membentuk tim di masing-masing RW sehingga minimal per RW ada tim pemulasaraan jenazah perempuan agar hal ini bisa lebih massive lagi,” pungkasnya.
Pelatihan diisi paparan Nuhdi Futuhal Arifin, penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama Kota Kediri. Di dalam pertemuan tersebut disampaikan metode tata cara memandikan hingga mengafani jenazah. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi