
RIYADH (Lenteratoday)-Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah membagi kuota haji 2022 setiap negara. Indonesia menjadi negara dengan jatah terbanyak, sementara Angola paling sedikit.
Pembagian kuota ini berdasarkan rumus yang disepakati Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada tahun 1987, yaitu satu berbanding seribu (1:1.000). Artinya, satu dari setiap seribu orang penduduk muslim suatu negara, berhak mendapatkan kursi jemaah haji. Selain itu, Arab Saudi yang menjadi lokasi ibadah haji juga berwenang turut andil menentukan kuota.
Secara total, sebanyak 850 ribu kursi dibagikan kepada jemaah dari luar negeri, sedangkan 150 ribu diperuntukkan bagi jemaah domestik Arab Saudi (penduduk lokal dan ekspatriat).
Dari semua negara pengirim haji, Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbesar di dunia mendapat porsi terbesar, yaitu 100.051, disusul Pakistan 81.132 dan India 79.237.Mengutip Okaz/Saudi Gazette, Sabtu (23/4), Angola menjadi negara yang paling sedikit mendapat porsi, yaitu 23 jemaah. Dari benua Afrika, Nigeria mendapat kuota terbesar, 43.008 jemaah.
Di kalangan negara Arab, Mesir ada di urutan pertama dengan kuota 35.375 jemaah. Iran mendapat bagian 38.481 dan Turki 37.770 jemaah.Adapun kuota untuk Amerika Serikat 9.504 jemaah, Rusia 11.318, China 9.190, Thailand 5.885, dan Ukraina 91.
Jumlah total 850.000 jemaah haji asing pada haji 2022 merupakan 45,2 persen dari kuota aktual jemaah yang dialokasikan untuk masing-masing negara sebelum merebaknya pandemi virus corona.
Kementerian Haji Arab Saudi juga menetapkan syarat dan ketentuan tertentu bagi jemaah haji asing untuk haji tahun ini. Ini termasuk tidak mengizinkan jemaah di atas usia 65 dan jemaah harus telah telah mendapat vaksin COVID-19 lengkap dua dosis.
Indonesia akan mengirimkan jemaah kloter pertama pada 4 Juni 2022 atau sebulan sebelum dimulainya puncak haji pada Juli.(*)
Sumber: Saudi Gazette | Editor: Widyawati