22 April 2025

Get In Touch

Jelang Lebaran, Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Guguran Hingga 3,5 Km

ilustrasi gunung Semeru
ilustrasi gunung Semeru

LUMAJANG (Lenteratoday) – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meluncurkan awan panas guguran sejauh 3,5 kilometer pada Minggu (1/5/2022). Awan panas guguran itu tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 300 detik ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.

"Informasi yang kami terima bahwa terjadi awan panas guguran pada 1 Mei 2022 pukul 06.30 WIB, sehingga informasi tersebut kami sebar luaskan kepada warga lereng Semeru," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Joko Sambang di Lumajang, dikutip dari Antara, Minggu (1/5/2022).

Dia menambahkan, BPBD terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru melalui laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.

Sementara berdasarkan laporan tertulis petugas PPGA Semeru, Yuda Prinardita, terkait aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada periode 1 Mei 2022 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat secara visual gunung api terlihat jelas, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 meter di atas puncak kawah.

Aktivitas kegempaan terekam bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi atau letusan sebanyak 10 kali, embusan sebanyak 15 kali, tremor harmonik sebanyak satu kali, dan tektonik jauh sebanyak satu kali.

Dia menjelaskan bahwa dengan kondisi Gunung Semeru yang berstatus Siaga atau level 3 maka masyarakat diimbau untuk mematuhi beberapa rekomendasi yakni diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Sedangkan masyarakat yang berada di luar jarak tersebut tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (*)

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.