Sebanyak 80 Orang Diduga Keracunan Makanan, Walikota Gibran: Dinkes dan Polisi Sudah Bergerak

SOLO (Lenteratoday) – Sebanyak 80 warga mengalami sakit usai berbuka bersama di salah satu masjid di Solo. Diduga mereka mengalami keracunan makanan. Bahkan salah satu warga berusia 47 tahun dikabarkan meninggal dunia. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming memastikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo dan Kepolisian telah bergerak untuk menangani kasus tersebut.
"Sudah ditangani dari Dinkes dan lain-lain. Korbannya banyak, ada 80," kata Gibran usai Salat Idul Fitri di halaman Balai Kota Solo, Senin (2/5).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada 100 warga yang mengikuti buka bersama dengan menu olahan ayam di salah satu masjid di RT 01 Rw 01, Kelurahan Pucangsawit, Sabtu (30/4).
Kemudian pada Minggu siang sebagian warga mulai mengeluh pusing-pusing, kemudian belasan warga dilarikan ke klinik. "Setelah pulang, ada warga yang kembali mengeluh pusing dan mual. Langsung kembali dilarikan ke rumah sakit. Ada yang ke Hermina, ada juga yang ke Moewardi," kata Kapolsek Jebres, Kompol Suharmono.
Malamnya, jumlah korban mencapai 51 orang dengan satu korban meninggal dunia. Warga tersebut sebenarnya tidak ikut menghadiri acara buka bersama, tapi menyantap makanan yang dibawa istrinya dari masjid.
Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab meninggalnya warga tersebut. Pasalnya, ia diketahui memiliki riwayat sakit jantung dan sejumlah penyakit lainnya.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya telah menyelidiki kasus tersebut dan meminta keterangan dari warga dan takmir masjid yang bersangkutan.
"Kita juga mengamankan sampel dari makanan yang dikonsumsi warga yang diduga menyebabkan keracunan," katanya.
Sampel tersebut sudah dikirim ke Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah untuk diteliti lebih lanjut.
"Kita kirim ke Labfor. Polda Jateng untuk mengetahui apa sebenarnya yang menyebabkan warga sampai keracunan," katanya.
Buka bersama di masjid sudah menjadi tradisi turun-temurun di Solo. Umumnya, warga mendapat giliran untuk memasok hidangan buka bersama di masjid terdekat. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengingatkan agar warga lebih berhati-hati dalam mengolah makanan yang akan dibagikan kepada masyarakat.
"Kemarin kan buka bersama ya. Ati-ati," katanya.
Ia menambahkan, korban seharusnya sudah memiliki keanggotaan BPJS. Meski demikian, ia memastikan Pemkot Solo akan membantu jika ada korban yang belum tercakup program Jaminan Keshatan Nasional (JKN) itu.
"Dilihat dulu. Kalau ada yang tidak pakai KIS atau BPJS ya kita bantu," katanya.
Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati