
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Sampah masih menjadi salah satu permasalahan di 'Kota Cantik' Palangka Raya. Masih sering didapati masyarakat yang tidak tertib membuang mengikuti jadwal yang ditentukan, membuang sampah tidak pada tempatnya, atau membuang sampah melebihi volume yang tidak pada tempatnya.
Untuk menyelesaikan masalah ini, sebagaimana disampaikan oleh Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan, Pemerintah Kota Palangka Raya, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, telah meluncurkan sistem layanan jemput sampah yang disebut Informasi Layanan Bank Sampah dan Jasa Operator Pengumpul (info Bang Apul).
"Ini merupakan terobosan baru yang sangat baik dari pemerintah setempat melalui DLH, sebagai upaya untuk mengatasi permasalah sampah," papar Yudhi, Kamis (12/5/2022).
Sekarang ini, ia melanjutkan, masyarkat tidak perlu repot atau bingung lagi saat ingin membuang sampah, yang mana selama ini masyarakat harus membawa sendiri sampahnya ke tempat pembuangan sampah terdekat. Namun sering sekali masyarakat direpotkan karena jam pembuangan yang ditentukan serta lokasi tempat pembuangan sampah yang cukup jauh karena belum tersedia di setiap pemukiman.
"Dengan adanya Info Bang Apul, diharapkan bisa membantu dan memudahkan masyarakat dalam membuang dan mengelola sampah rumah tangganya,"
Lebih lanjut Yudhi menerangkan sistem layanan jemput sampah tersebut merupakan layanan yang berbasis website dengan nama 'info Bang Apul'.
Melalui info Bang Apul', masyarakat bisa memilih operator pengepul sampah maupun bank sampah sesuai lokasi terdekat. Di website infobangapul.glideapp.io terdapat 66 operator pengumpul sampah dan 12 bank sampah yang tersebar di Kota Palangka Raya.
"Kedepannya jumlah operator pengumpul sampah akan terus dikembangkan dan ditambah agar tersedia di setiap kelurahan agar semakin dekat dengan pemukiman masyarakat," terangnya.
Sementara itu ia menambahkan, untuk jasa layanan tersebut tarifnya mulai dari Rp 30 ribu, bervariasi disesuaikan dengan jarak dan volume sampah.
Berdasarkan informasi dari DLH, produksi sampah di Kota Palangka Raya mencapai 145-150 ton per harinya, ini merupakan angka yang cukup besar. Karena itu Yudhi berharap masyarakat juga membantu dengan cara memilah-milah lagi sampah dengan menerapkan prinsip Reuse, Reduce dan Recyle (3 R). Reuse yaitu menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan, Reduce mengurangi penggunaan bahan yang menambah jumlah sampah, dan Recyle yaitu mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi produk baru yang bermanfaat.
"Kami menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan ini dan menerapkan 3R, dengan mengurangi sampah, kita akan menyelamatkan dunia untuk masa depan anak cucu kita nantinya," pungkasnya.
Reporter : Novita | Editor : Endang Pergiwati