
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Keikutsertaan generasi muda dalam kepersertaan BPJS Kesehatan berpengaruh dan memiliki arti yang sangat penting.
Sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita, saat ini bangsa Indonesia dikategorikan mendapatkan bonus demografi, yang artinya sebagian besar penduduknya berada dalam usia muda dan produktif.
"Bonus demografi ini harus dimanfaat pemerintah sebaik mungkin, agar bisa membawa dampak positif, bukan sebaliknya menjadi beban negara kedepannya," papar Ruselita, Jumat (13/5/2022).
Sementara itu ia mengatakan, generasi muda merupakan mayoritas populasi di Indonesia saat ini, termasuk di Kota Palangka Raya.
Namun yang disayangkan adalah pemahaman tentang pentingnya ikut dalam kepesertaan program BPJS Kesehatan di kalangan generasi muda masih rendah.
"Ini sangat disayangkan, dengan komposisi mayoritas penduduk berusia muda, namun mereka belum memahami dan sadar akan pentingnya BPJS Kesehatan untuk melindungi mereka," jelasnya.
Sebab itu Ruselita menyarankan agar pemerintah setempat dan pihak BPJS bisa merangkul dan bekerjasama dengan organisasi masyarakat, khususnya yang bergerak dalam bidang kepemudaan.
Ia menambahkan, sosialisasi dan edukasi perlu digencarkan dan ditanamkan sedini mungkin. Generasi muda perlu menyadari pentingnya melindungi diri dengan jaminan kesehatan yang sangat bermanfaat bagi masa depan mereka.
"Pandemi ini hendaknya kita jadikan pelajaran untuk melindungi kesehatan diri dan keluarga, dengan pemahaman ini kita turut mendukung tercapainya Indonesia Emas di tahun 2045," pungkasnya.
Berdasarkan perolehan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020, diperkirakan jumlah generasi muda, usia 16 sampai dengan 30 tahun, sebesar 64,50 juta jiwa, atau mendekati seperempat dari total penduduk Indonesia. Sedangkan untuk Provinsi Kalimantan Tengah sendiri jumlah generasi muda mencapai 27,94 persen dari total penduduknya.(*/adv)
Reporter : Novita | Editor : Endang Pergiwati