20 April 2025

Get In Touch

Hari Jadi Kota Blitar Paling Sederhana, Doa Bersama dan Bagi Sembako untuk Terdampak Covid-19

Hari Jadi Kota Blitar Paling Sederhana, Doa Bersama dan Bagi Sembako untuk Terdampak Covid-19

Blitar - Peringatan Hari Jadi Kota Blitar Ke-114 Tahun 2020 ini, mungkin yang paling sederhana. Dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena hanya acara spontan potong tumpeng kecil, doa bersama dan membagi bantuan sembako untuk warga terdampak Virus Corona (Covod-19).

Jangankan hingar bingar acara perayaan, upacara yang lazim digelar juga tidak ada. Semua adalah dampak pandemi Virus Corona (Covid-19), yang melarang adanya kerumumanan massa atau keramaian. Kondisi ini membuat Plt Walikota Blitar, Santoso trenyuh hingga meneteskan air mata, seolah menggambarkan kesedihan dan kesusahan yang dialami warga Kota Blitar.

"Mungkin beliau sedih dan prihatin, hari jadi yang biasanya dirayakan bersama masyarakat tahun ini tidak ada. Karena adanya wabah Virus Corona," tutur Kabid Sosial Budaya dan Evaluasi Pembangunan Bappeda Kota Blitar, Gigih Mardana, Rabu (1/4/2020).

Bahkan momen mengharukan tersebut, membuat beberapa pejabat di lingkup Sekretariat Daerah Kota Blitar yang hadir ikut sedih. Diawali sambutan, berdoa bersama dan ditutup potong tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur di Hari Jadi Kota Blitar Ke-114.

Selanjutnya dilanjutkan secara simbolis penyerahan bantuan 380 paket sembako, untuk warga yang terdampak secara ekonomi akibat Covid-19. "Karena mereka tidak bisa bekerja, sehingga tidak mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarganya," ujar Plt Walikota Blitar, Santoso.

Dijelaskan Santoso paket sembako yang dibagikan tersebut hasil dari dana
Comitment Social Responsibility (CSR) para pengusaha di Kota Blitar dan Baznas Kota Blitar, nilai setiap paketnya Rp 200.000. "Diantaranya berisi beras, minyak, gula, kecap, mis instan, sabun dan beberapa kebutuhan pokok lainnya," jelasnya.

Semoga sedikit bantuan ini bisa mengurangi beban para tukang becak, PKL yang ada di sekitar Makam Bung Karno, PIPP, Istana Gebang, stasiun dan Taman Kebonrojo. "Para penerima bantuan sembako ini diluar penerima bantuan Beras Sejahtera Daerah (Rastrada) dan Bantuan Pangab Non Tunai (BPNT)," tegasnya.

Ditanya berapa kali bantuan sembako ini diberikan, Santoso mengaku tergantung kondisi Covid-19. "Sampai mereka bisa bekerja dan mendapat penghasilan," pungkasnya. (ais)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.