29 April 2025

Get In Touch

Mengharukan, Kepala BPIP Ungkapkan Buya Maarif Kerap Teteskan Airmata Saat Bahas Nasib Bangsa

Buya Syafii Maarif .
Buya Syafii Maarif .

YOGYAKARTA (Lenteratoday) - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyampaikan Buya Syafii Maarif akhir-akhir ini kerap meneteskan airmata saat membahas nasib dan masa depan bangsa.

Hal itu terjadi, kata Yudian, sebelum Buya Syafii sakit sehingga harus dirawat di rumah sakit di DI Yogyakarta (DIY). Buya Syafii kemudian diketahui telah meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DIY.

"Setiap rapat pleno belakangan sering menitikkan air mata," kata Yudian kepada CNNIndonesia.com via telepon, Jumat siang.

"[Pesannya] bahwa tugas kita, khususnya sebagai BPIP, masih sangat berat dan sangat dibutuhkan bangsa ini."

Kala itu Buya Syafii, lanjut dia, berpesan kepada BPIP untuk terus menjaga persatuan dan mewujudkan keadilan sosial bagi semua masyarakat Indonesia. Bagi Yudian, pesan itu merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila yang harus diwujudkan BPIP ke depannya.

"Dipesankan jaga persatuan dan lebih penting sila ke lima [Pancasila] itu. Jadi tugas terberat itu adalah mempertahankan persatuan sekaligus mewujudkan keadilan sosial," kata Yudian.

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin selain mengucapkan bela sungkawa, juga meminta segenap bangsa Indonesia meneladani Buya Syafii. Bagi Ma'ruf, keteladanan dan pemikiran menyejukkan yang selama ini dicontohkan Buya Syafii harus tetap dilanjutkan.

"Keteladanan beliau wajib kita teruskan. Sebagai guru bangsa, pemikiran beliau sangat menyejukkan, moderat dan dapat diterima lintas generasi. Semoga Allah menerima amal ibadah beliau dan ampuni kekhilafannya," kata Ma'ruf dalam video yang diterbitkan Setwapres, Jumat.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pun mendoakan agar Buya Syafii. Ia mengatakan Buya Syafii sebagai seorang ulama, juga guru bangsa di Indonesia.

"Satu lagi teladan dan tokoh Indonesia wafat, almarhum Buya Syafii Ma'arif. Indonesia kehilangan guru bangsa," ujar Yaqut di Jakarta.

"Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam," imbuhnya mengutip salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam al-Tabrani dan al-Baihaqi.

Sementara, Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyebut ide-ide eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii harus terus dihidupkan dan diperjuangkan. Hal ini diungkap Jazilul ketika mengenang Buya semasa hidupnya.

Menurutnya, Buya adalah sosok ulama dan negarawan yang berintegritas dan memiliki ide-ide untuk kemajuan agama dan negara.

"Buya Syafii merupakan sosok ulama dan negarawan yang berintegritas. Karena itu, berbagai ide dan gagasan semasa hidupnya harus terus dihidupkan dan diperjuangkan bagi kemajuan agama dan negara," ungkap Jazilul dalam keterangan tertulis.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan Buya Syafii merupakan satu dari sedikit cendekiawan muslim Indonesia yang teguh dengan pandangan kebangsaan dan ke-Indonesiaan. Menurut dia, Buya Syafii adalah sosok intelektual yang lurus dan sederhana.

Ace menyebut Buya Syafii juga merupakan tokoh yang memiliki prinsip jelas dan tegas tentang kemajemukan. Buya adalah tokoh pluralisme yang selalu menyuarakan nilai-nilai keislaman sesuai prinsip kemajemukan dan demokrasi.

"Buya Syafii, seorang intelektual yang juga guru bangsa. Beliau bukan saja milik Muhammadiyah, tetapi milik bangsa Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis.

"Kami sungguh kehilangan atas kepergian tokoh bangsa yang produktif memberikan pencerahan untuk bangsa," tambah Ace.

Buya Syafii wafat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DIY pada Jumat (26/5) pagi. Dia sebelumnya sempat dirawat rumah sakit yang snaa sejak Sabtu (14/5) karena mengalami sesak nafas.

Almarhum rencananya akan dibawa ke Masjid Besar Kauman untuk disalati dan disemayamkan. Setelah itu akan dimakamkan pada Jumat petang nanti.

Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.