
MADIUN (Lenteratoday) - Walikota Madiun, Maidi, punya cara tersendiri untuk meningkatkan dan mengotimalkan potensi kuliner di kotanya. Dia pun mengajak pedagang di 27 lapak UMKM kelurahan untuk study tiru di Rumah Makan Pecel Lele Haji Fadlil di Dusun Manisrenggo, Desa Gondangmanis, Bandar Kedungmulyo, Kertosono, Selasa (31/5/2022).
Wali Kota, Maidi, bersama Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya, ikut mendampingi rombongan study tiru ini. Dalam kesempatan itu, dia meminnta puluhan pedagang pecel lele itu bagaimana membuat sambal dan olahan lele yang enak di tempat itu, sehingga dagangan mereka menjadi laris seperti di rumah makan yang dikunjungi.
"Para pedagang ini kita ajak makan penyet di tempat lain biar bisa membandingkan. Artinya, jangan puas dengan masakan sendiri dulu. Di sini sudah terkenal ramai karena mungkin masakannya sesuai dengan lidah dan selera konsumen," ujar Wali Kota Maidi di sela kegiatan studi tiru di Rumah Makan Pecel kawasan Jalan Raya Kertosono-Jombang, Selasa (31/5/2022).
Pecel lele memang menjadi salah satu menu andalan di sejumlah lapak UMKM kelurahan. Hal itu bisa menjadi daya tarik tersendiri sehingga pecel lele dan penyetan di lapak UMKM juga harus dioptimalkan.
Maidi menjelaskan selera setiap pembeli jelas berbeda bebeda. Tetapi, jika ada warung atau rumah makan yang selalu ramai pengunjung, berarti makanan yang disajikan bisa memenuhi selera kebanyakan masyarakat. Karenanya ia berharap para pedagang bisa belajar bagaimana menciptakan formula seperti itu.
"Pedagang mungkin bilang kalau masakannya enak. Tetapi lidah pedagang dan pembeli pasti beda. Pedagang ini melayani pembeli, ya harus tahu apa yang diinginkan pembeli. Jangan berdasar selera sendiri," katanya.
Setelah studi tiru ini, pihaknya berencana melombakan masakan para pedagang yang mengikuti pembinaan tersebut. Mereka akan diuji, masyarakat yang menjadi juri. Artinya, pedagang wajib menyajikan masakan yang sesuai dengan kebanyakan lidah masyarakat.
"Kalau dari sepuluh orang yang mencoba, tujuh di antaranya bilang enak. Berarti masakannya sesuai dengan selera pembeli. Dengan begitu peningkatan bisa cepat," terangnya.
Salah satu perwakilan pedagang yang ikut studi tiru, Nur Habibah, mengaku senang bisa turut dalam kegiatan tersebut. Apalagi, Walikota Madiun turut serta dalam rombongan dan turut memberikan saran. Nur Habibah membenarkan jika selera setiap pembeli memang berbeda-beda. Karenanya, pembinaan tersebut penting dan perlu untuk dapat mengoptimalkan lapak.
"Prinsipnya bagaimana kita bisa mengikuti selera kebanyakan pembeli agar jualan kita selalu ramai. Terima kasih sekali kepada Bapak Wali Kota, yang telah memfasilitasi pedagang kecil seperti kita untuk terus berkembang," katanya. (*)
Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi