
Pasuruan - Warga yang bermukim di sekitar Kantor Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan kini mulai aktif memakai masker penutup hidung. Bukan karena merajalelanyan penyebaran virus corona atau Covid-19, tetapi karena bau sampah yang menyengat.
Bau sampah ini bukan berasal dari tempat penampungan sampah (TPS) sementara, tetapi dari depan Kantor Kecamatan Tutur. Warga Desa Wonosari ini marah dan membuang sampah domestik di depan kantor Pak Camat.
Kemarahan warga ini menyusul ditutupnya akses jalan menuju TPS yang berada dilahan Perhutani. Karena tidak ada solusi pengalihan TPS, warga melampiaskan kemarahannya dengan membuang sampah di depan Kantor Kecamatan Tutur.
“Pemerintah desa dan kecamatan tidak bisa memberikan solusi mencarikan lahan untuk TPS. Warga marah karena tak kunjung tuntas permasalahan sampah. Warga melampiaskannya dengan membuang di depan kantor kecamatan,” kata Suyanto, warga setempat.
Sementara itu, Suprapto, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dan Non B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, menyayangkan pembuangan sampah secara sembarangan tersebut. Menurutnya, persoalan ini terjadi karena kurangnya sosialisasi pemerintah desa ke warga soal TPS.
Karena itu, pihaknya meminta agar pemerintah desa harus proaktif dan segera mencari solusi lokasi TPS pengganti.
“Kami berharap warga tidak mengulangi dan membuang sampah sembarangan. Pemdes harus proaktif untuk mencari lahan TPS pengganti,” kata Suprapto. (oen)