Ratusan Ekor Sapi Mati Terjangkit PMK, BPBD Ngawi Siap Bantu Sterilisasi

NGAWI (Lenteratoday) – Munculnya kembali penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Ngawi membuat peternak resah, karena mengakibatkan ratusan ekor sapi di wilayah tersebut mati dan dilaporkan terjangkit PMK, Sabtu(4/1/2025).

Data dari Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Ngawi, per Jumat(3/12/2025) sebanyak 584 sapi terjangkit PMK. Data tersebut akumulasi, dari laporan yang diterima pihak DPP.

Sebagai langkah antisipatif, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi siap berkolaborasi untuk penanganan PMK di Kabupaten Ngawi.

Kepala Pelaksana BPBD Ngawi, Prila Yuda Putra mengatakan lembaga penanggulangan becana tersebut siap berkolaborasi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi.

Apabila dibutuhkan, tim dari BPBD Kabupaten Ngawi siap diterjunkan untuk melakukan sterilisasi (penyemprotan) desinfektan tempat penyebaran wabah PMK. Seperti di pasar hewan, atau kandang milik peternak.

“Kami siap berkolaborasi dengan DPP Ngawi, melakukan sterilisasi dengan disinfektan, di pasar hewan. Sehingga wabah tidak meluas,” kata Yuda.

Baca Juga :  Pilkada 2024, Pakar Komunikasi Stikosa AWS Ingatkan Potensi Hoaks Berbasis AI

Di samping itu, BPBD Kabupaten Ngawi juga membantu menyediakan desinfektan, serta alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat untuk Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi.

“Desinfektan sebanyak 340 botol, dan 150 buah baju hazmat,” kata Yuda.

Setiap satu botol desinfektan dari BPBD Ngawi berisi 1 liter. Satu botol desinfektan, dapat digunakan untuk melakukan sterilisasi sebanyak 100 ekor sapi.

Ditanya soal wacana penyekatan hewan ternak dari luar daerah, seperti halnya kejadian PMK di tahun 2022, Yuda menyebut hingga saat ini belum ada petunjuk resmi. Namun, BPBD Ngawi siap membantu penanganan PMK apabila dibutuhkan.

“Kami siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, untuk membantu penanganan PMK,” papar Kalaksa BPBD Kabupaten Ngawi Prila Yuda Putra.

Reporter: Miftakul FM/Editor: Ais



Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini