Rektor Unisla : KKN Harus Berdampak Positif

LAMONGAN (Lenteratoday) – Rektor Universitas Islam Lamongan Bambang Eko Muljono berharap mahasiswa mampu beri dampak positif pada warga Lamongan melalui masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka, terlebih lagi di tenggah pendemi seperti saat ini.

“Untuk KKN tematik, keluaran yang kita harapkan adalah start up di tempat kegiatan KKN, pembangkitan UMKM, pengembangan dan pemberdayaan desa dan jurnal HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), dan buku profil desa. Sedangkan KKN Berbasis Riset, keluaran yang kita harapkan adalah jurnal HAKI dan profil desa,” ujarnya.

Bambang mengatakan sebanyak 1164 mahasiswa yang menjalani KKN Merdeka supaya bisa menjadi fasilitator bagi warga khususnya di desa-desa pelosok di Lamongan.

“Mahasiswa harus bisa memberi perubahan, seluruh keluhan warga di tampung dan secerdas mungkin memberi solusi,” katanya saat apel pelepasan mahasiswa KKN di halaman Unisla, Selasa (2/8/2021)

Meski dilakukan secara streaming, upacara pelepasan berjalan khidmat. Rencananya pelaksanaan KKN Merdeka dilakukan dengan meletakan mahasiswa secara menyebar khususnya di desa yang punya potensi besar pada bidang wisata.

Baca Juga :  Sebanyak 1.124 Mahasiswa Untag Surabaya Mengabdi di Kabupaten Mojokerto

“Kelompok tematik ada di 12 desa dan kelompok KKN berbasis riset di 157 desa di tempat tinggal masing-masing mahasiswa,” urainya.

Sedangkan, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi memaparkan kepada mahasiswa agar bergerak aktif dalam penyelesaian problem sosial ekonomi di tengah warga.

“Mari jadikan pandemi ini sebagai tantangan untuk tidak putus asa. Ini jadi titik tolak bersama untuk lebih bersemangat di tengah pandemi, mahasiswa bisa terus beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan,” kata Yuhronur.

Pada kesempatan yang sama, Yes juga meminta agar mahasiswa yang menjalani KKN bisa menjadi suksesor penanganan Covid-19 dengan ikut mengkampanyekan dan mengingatkan pentingnya prokes dan segala bentuk aturan pemerintah.

“Saya juga meminta mahasiswa untuk ikut serta dan kolaborasi dalam rangka penanganan Covid-19 di Lamongan. Adik-adik sebagai agen perubahan mensosialisasikan agar masyarakat terbiasa dengan kebiasaan di masa pandemi, seperti pakai masker, rajin cuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas,” katanya. (dit)

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini