Senam Pagi di Sidoarjo Peringati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: 1,6 Juta Orang Idap Skizofrenia di Indonesia

SIDOARJO (Lenteratoday)- Meski kesadaran masyarakat masih rendah, tapi kesehatan jiwa kini makin menjadi isu penting. Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara (YLKN) bersama Pemkab Sidoarjo,PCNU Kabupaten Sidoarjo dan pemerhati serta kader kesehatan jiwa pun memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day) melalui kegiatan senam pagi dan jalan sehat bersama, Sabtu (28/10/2023).

Untuk dikerahui, The World Federation for Mental Health mengumumkan bahwa tema peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tahun 2023 ini adalah ‘Mental Health is a Universal Human Right. “Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Kesehatan Mental adalah Hak Asasi Manusia Universal. Sedangkan secara nasional di Indonesia, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia mengusung tema Sehat Jiwa Bagi Semua Orang,” dikutip dari keterangan resminya.

Acara yang digelar di Parkir Barat GOR Kabupaten Sidoarjo berlangsung meriah. Mulai dari senam pagi, jalan sehat, kampanye, pameran produk Orang Dengan Skizofrenia (ODS) yang sudah stabil, bazar, dan panggung hiburan.

Di Indonesia, permasalahan kesehatan jiwa, khususnya skizofrenia, masih cukup tinggi. Beban skizofrenia semakin meningkat di Indonesia. “Lebih dari 21 juta penduduk di dunia terkena skizofrenia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi gangguan jiwa berat (skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya) sebesar 1,7 per seribu. Peningkatan proporsi gangguan jiwa berat (skizofrenia) di Indonesia pada tahun 2018 cukup signifikan, yaitu 7 per 1.000 penduduk atau sebanyak 1,6 juta jiwa,” tulis keterangan resminya. Kesenjangan pengobatan (treatment gap) terhadap orang dengan gangguan jiwa masih tinggi. Hal

Baca Juga :  Kader Keswa Jadi Ujung Tombak Penanganan Gangguan Jiwa di Kabupaten Sidoarjo

ini disebabkan oleh akses pelayanan kesehatan yang masih terbatas baik secara global maupun regional, dengan adanya keterbatasan tersebut mengakibatkan 91% penderita depresi tidak  berobat atau menjalankan pengobatan medis sedangkan cakupan penderita gangguan jiwa skizofernia/psikosis yang tidak rutin minum obat sejumlah 52,1 % se Indonesia (Kemenkes, 2022).

Dikatakan YLKN, melalui projek Community Health Empowerment for Early-Detecting and Reintegrating ofSchizophrenia (CHEERS), sejak tahun 2020 telah bekerja di Kecamatan Wonoayu, Tarik, Krian.Untuk tahun 2023, terdapat pengembangan wilayah di Puskesmas Waru dan Puskesmas Taman. Dari beberapa wilayah tersebut telah bergabung 171 kader Kesehatan Jiwa serta kurang lebih 295 Orang dengan Skizofrenia di Kabupaten Sidoarjo yang didampingi.

Reporter:dya,rls|Editor:widyawati

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini