20 April 2025

Get In Touch

Tentara Israel Tembak Warga Gaza Saat Antre Bantuan, 112 Tewas

Korban tewas serangan brutal Israel terhadap warga Gaza yang antre menerima bantuan bertambah menjadi 112 orang (Foto: Reuters TV)
Korban tewas serangan brutal Israel terhadap warga Gaza yang antre menerima bantuan bertambah menjadi 112 orang (Foto: Reuters TV)

SURABAYA (Lenteratoday) - Jumlah korban serangan Israel di Gaza pada Kamis (29/2/2024) bertambah. Awalnya, serangan terhadap warga Gaza yang sedang antre bantuan ini ada 104 korban meninggal, kemudian Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan ada 112 orang korban jiwa.

Sedangkan, AFP juga memberitakan 760 orang saat ini luka-luka akibat tembakan Israel tersebut. Direktur RS Kamal Adwan Gaza, Hossam Abu Safiya, mengatakan semua korban terkena peluru dan pecahan peluru dari pasukan Israel.

Kendati demikian, Israel membantah hal tersebut. Tentara Israel menyatakan orang-orang tersebut tewas akibat terinjak-injak warga yang lain.

"Puluhan warga sipil bergegas menuju truk, mendekati tank dan pasukan di dekatnya. Tentara melepaskan tembakan peringatan ke udara dan ke arah mereka yang menimbulkan ancaman, dan tidak menjauh," kata salah satu pejabat militer Israel.

"Saya bisa katakan kami memiliki respons terbatas, tembakan terbatas, dan itu bukan peristiwa besar dari sudut pandang kami," katanya.

Sejak beberapa hari terakhir, PBB berulang kali menyuarakan potensi bencana kelaparan, dehidrasi, dan kekurangan gizi bagi masyarakat Gaza imbas pemblokiran akses bantuan ke sana.

Aliran bantuan yang masuk ke Gaza dari Mesir menurun drastis dalam beberapa minggu terakhir. Namun Israel mengatakan pihaknya tidak pernah memblokir bantuan dan menyalahkan PBB dan pihak Palestina atas keterlambatan tersebut.

Awal pekan ini, PBB menegaskan lebih dari 500 ribu warga di Gaza terancam kelaparan parah akibat krisis bantuan di tengah agresi Israel yang terus berlanjut. Sedikitnya enam anak sudah dinyatakan meninggal akibat kelaparan pada Rabu (28/2/2024).

Penembakan di Gaza terjadi di tengah perbincangan gencatan senjata oleh banyak negara, termasuk AS. Dalam pernyataan terbaru, Presiden AS Joe Biden mengaku ragu gencatan senjata Gaza bisa berlangsung pada awal Maret 2024.

Keraguan itu muncul menyusul serangan terbaru Israel di Gaza. Biden pun mengaku tengah menyelidiki penyebab serangan yang memiliki versi berbeda antara Israel dan Palestina.

AFP kemudian memberitakan Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan tertutup pada Kamis (29/2) waktu AS. Pertemuan darurat di markas besar PBB, New York itu dijadwalkan berlangsung pada 21.15 GMT atau sekitar 4.15 WIB.

Sumber diplomatik, seperti diberitakan AFP pada Kamis (29/2/2024), mengatakan pertemuan tertutup itu diminta Aljazair untuk menyikapi serangan Israel saat pengiriman bantuan makanan ke Gaza. (*)

Sumber : CNNIndonesia | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.