PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Pemerintah Pusat menaikkan harga BBM bukan semata untuk ketahanan fiskal di APBN, tapi juga untuk mengalokasikan pembiayaan yang memadai pada sektor yang lain yang lebih penting, seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
Sebagaimana disampaikan Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin, penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diperlukan untuk mengurangi beban subsidi pada APBN, dan Pemerintah menilai ini menjadi pilihan paling rasional.
“Mau tidak mau penyesuaian harga BBM memang harus dilakukan, karena tidak mungkin pemerintah menanggung subsidi yang semakin lama semakin besar,” papar Fairid, Selasa (6/9/2022).
Agar masyarakat bisa menerima perubahan ini dengan baik, ia melanjutkan, yang perlu dilakukan adalah memberikan edukasi dan sosialisasi yang tepat mengenai subsidi energi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. Karena kucuran subsidi yang tidak terkendali dan tidak tepat sasaran justru bisa menjadi bumerang bagi Pemerintah.
Sementara itu Fairid berpendapat, subsidi yang diberikan pemerintah disinyalir tidak tepat sasaran karena justru lebih banyak dinikmati oleh masyarakat yang tergolong mampu atau menengah ke atas. Sebagai contoh, Pertalite yang sebelumnya di Kalimantan Tengah dijual dengan harga Rp 7.650 per liter, sedangkan harganya secara ekonomis Rp 14.450 per liter. Yang berarti Pemerintah harus mensubsidi Rp 6.800 per liter.
Jadi merupakan hal yang wajar jika subsidi BBM yang demikian besar tersebut dialihkan ke sektor lain yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, khususnya masyarakat kecil.
“Tentunya dapat kita terima jika dananya dialihkan dan digunakan untuk membangun dan memperbaiki sekolah-sekolah, rumah sakit, jalan, serta infrastruktur lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.
Namun demikian Fairid tidak bisa menampik jika subsidi tetap dibutuhkan untuk kelompok masyarakat tertentu yang memang sangat memerlukan. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah beserta jajaran untuk mencari solusinya.
“Agar subsidi bisa tepat sasaran, harus ditemukan skema tertentu, selain itu aturan harus ditegakkan secara konsisten agar dapat mencapai tujuan sebagaimana ditetapkan,” pungkasnya.
Reporter : Novita | Editor : Endang Pergiwati