Bawaslu Trenggalek Petakan 18 Indikator TPS Rawan pada Pilkada 2024

TRENGGALEK (Lenteratoday) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Trenggalek telah memetakan 18 indikator, potensi kerawanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjelang Pemilu 2024.

Pemetaan ini bertujuan untuk mencegah berbagai gangguan, yang berpotensi menghambat kelancaran pemungutan suara di wilayah tersebut.

Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu Trenggalek, Imam Maskur menjelaskan bahwa pemetaan ini dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan dari 157 kelurahan/desa di 14 kecamatan selama periode 10-15 November 2024 lalu.

“Pemetaan ini penting, agar semua pihak dapat berkolaborasi mengatasi potensi gangguan sebelum pelaksanaan Pemilu,” ungkapnya.

Imam memaparkan bahwa ada 508 TPS dengan pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), yang sudah tidak memenuhi syarat. Selain itu, terdapat 524 TPS yang mencatat keberadaan pemilih disabilitas dalam DPT, serta 127 TPS dengan Pemilih Tambahan (DPTb).

“Sebanyak 118 TPS memiliki anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bukan merupakan warga setempat,” ujarnya.

Lebih lanjut, 31 TPS terletak di daerah rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor, sementara 30 TPS menghadapi kendala jaringan internet. “Kami juga mencatat adanya 7 TPS yang berada di dekat posko atau rumah tim kampanye peserta pemilu. Ini memerlukan pengawasan khusus,” tambah Imam.

Baca Juga :  Pemkot Malang Bakal Tambah Dua HIPPAM Baru Perkuat Infrastruktur Air Bersih

Selain itu, Bawaslu mengidentifikasi 24 TPS dengan potensi Daftar Pemilih Khusus (DPK), 20 TPS yang memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan logistik, dan 13 TPS yang sulit dijangkau. Imam juga menyoroti 6 TPS yang dekat lembaga pendidikan, 6 TPS yang berpotensi menjadi lokasi praktik politik uang, dan 5 TPS dengan kendala listrik.

Untuk mengatasi potensi kerawanan tersebut, Bawaslu Trenggalek telah menyusun sejumlah strategi pencegahan.

“Kami akan melakukan patroli langsung di TPS rawan dan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk aparat keamanan dan pemerintah daerah,” jelas Imam.

Selain itu, Bawaslu memberikan rekomendasi kepada KPU Trenggalek untuk melakukan koordinasi intensif dengan seluruh stakeholder guna memastikan distribusi logistik tepat waktu dan pelaksanaan pemungutan suara berjalan sesuai aturan.

“Kami juga akan membuka posko pengaduan yang dapat diakses masyarakat, baik secara offline maupun online,” tandasnya.

Dengan langkah-langkah ini, Bawaslu berharap Pemilu 2024 di Trenggalek dapat berjalan dengan aman, lancar, dan demokratis tanpa gangguan yang berarti.

Reporter: Herlambang/Editor: Ais

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini