
LAMONGAN (Lenteratoday) - Ada satu lagi upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi warga pesantren, hal itu datang dari PAC ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) Paciran dengan menghadirkan NUtrisan atau nutrisi untuk santri.
Para akademisi tersebut menggandeng 20 KKMP (kelompok kerja masyarakat pesisir) yang telah dibina sebelumnya. NUtrisan secara khusus dirancang bersamaan dengan cara Pengolahan Diversifikasi Hasil Laut yang mana keduanya saling beriringan.
Ketua PAC ISNU Paciran, Khoirul Huda MM mengungkapkan, bahwa program ini dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan santri di masa sekarang.
"Santri merupakan pilar terpenting di Negara Indonesia yang memiliki peran strategis. Karenanya, memperhatikan asupan nutrisi santri ini menjadi keniscayaan," ungkap Khoirul Huda kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).
Khoirul menuturkan, NUtrisan akan diberikan kepada santri sebanyak 2 kali seminggu, yakni tiap hari Selasa dan Jumat. Menurutnya, hal itu dikarenakan pada 2 hari tersebut pesantren memiliki tradisi kegiatan minat dan bakat.
"Para masyayikh mengambil hari Selasa dan Jumat dengan perhitungan neptu hari yang tidak punya pasangan, contoh Senin (4) : Wage (4), Ahad (5) : Legi (5), Rabu (7) : Pon (7), Kamis (8) : Kliwon (8). Sabtu (9) : Pahing (9). Sedangkan Selasa (3) + Jumat (6) = 9. Maka, santri yang bisa menjaga dan memelihara lubang 9 manusia itulah yang akan menjadi santri kamil," terangnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indah Parawansa melalui Perwakilan khusus Bakorwil Bojonegoro, Agung Subagyo, saat mendatangi kegiatan PAC ISNU Paciran menyatakan dukungannya.
Menurutnya, diversifikasi hasil laut dapat dijadikan sebagai sarana edukasi dalam mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usaha pengolahan hasil laut. Serta memberikan nilai tambah untuk meningkatkan inovasi produk, kesejahteraan, dan konsumsi ikan sehingga terhindar dari gizi buruk atau stunting.
"Diharapkan, sektor ini akan lebih memperluas kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, sehingga juga dapat memperkuat ekononi kerakyatan berbasis UMKM yang sejalan dengan nawa bhakti satya yaitu Jatim Kerja dan Jatim Berdaya," tutur Bakorwil Bojonegoro mewakili Gubernur Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan, saat ini masih ada 13 Kabupaten/Kota yang capaian angka konsumsinya masih rendah atau di bawah 30,00 kg/kapita/tahun, utamanya di daerah pedalaman.
"Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar, dan bisa terus memberi manfaat bagi kita semua. Dengan mengucapkan Bismilahirrahmanirrahim, kegiatan Soft Launching NUtrisan dan Workshop Pengolahan Diversifikasi Hasil Laut untuk Kebutuhan Nutrisi Santri resmi dibuka dan dimulai. Semoga niat baik kita selalu diridloi oleh Allah SWT," imbuhnya.
Berdasarkan dari informasi yang diserap, ISNU Lamongan telah mengusulkan program bantuan intensif untuk nutrisi santri di APBD 2021. Saat ini, terdapat 154 pesantren di Kabupaten Lamongan dengan jumlah santri mukim sebanyak kurang lebih 30 ribu santri.
Bahkan, pihak BRI Lamongan juga siap untuk memberikan KUR terhadap pengadaan mesin produksi nuget, bakso dan sosis yang dibutuhkan oleh KKMP binaan PAC ISNU Paciran Lamongan ini. (*)
Reporter : Adyad Ammy I
Editor : Lutfiyu Handi