08 April 2025

Get In Touch

Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Meletus, 10 Orang Dilaporkan Meninggal

Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Meletus, 10 Orang Dilaporkan Meninggal

FLORES TIMUR (Lenteratoday) - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus menyemburkan material erupsi yang menimpa rumah warga, Minggu(3/11/2024) malam mengakibatkan 10 orang dilaporkan meninggal.

"Kejadian tadi malam sekitar pukul 23.57 Wita, laporan sementara ada 9 orang meninggal," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran, Senin(4/11/2024).

Hironimus mengungkapkan berdasarkan identifikasi sementara, delapan korban dewasa dan satu anak-anak. Mereka merupakan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.

"Yang meninggal ini rata-rata akibat tertimpa runtuhan dari bangunan rumah yang mereka tinggal," kata dia.

Dia menambahkan saat ini pemerintah bersama tim gabungan telah dikerahkan ke lokasi kejadian, untuk mengevakuasi warga yang terdampak.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status gunung api Lewotobi Laki-laki dari level III siaga ke level IV awas mulai 3 November 2024 pukul 24.00 Wita.

Kepala PVMBG, Prihatin Hadi Wijaya menjelaskan kenaikan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki sejak 23 Oktober sampai 3 November 2024.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang cukup signifikan, sehingga tingkat aktivitas gunung api Lewotobi Laki laki dinaikkan dari level III siaga menjadi level IV awas, terhitung mulai tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 Wita," kata dia.

Berdasarkan informasi terbaru, korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada, Senin(4/11/2024) dini hari bertambah menjadi 10 orang.

"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang, korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Flores Timur, Fredy Moat Aeng.

Fredy yang sedang berada di lokasi kejadian mengatakan proses pencarian korban, pada puing-puing bangunan yang hancur tertimpa batu-batuan dari puncak Gunung Lewotobi masih terus berlangsung.

Menurut dia, korban meninggal dunia umumnya karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung dan menembus atap rumah warga.

Sumber: Kompas, Antara/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.