
BLITAR (Lenteratoday) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melirik potensi Jalur Pantai Selatan (Pansela), serta Bandara Internasional Dhoho Kediri yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Rully Wahyu P optimistis bakal bermunculan potensi yang bisa dimanfaatkan. "Terutama untuk mendukung konsep pertumbuhan ekonomi baru di daerah, terutama disekitar Pansela dan sekitar Kediri termasuk Kabupaten Blitar," tutur Rully, Kamis(4/1/2024).
Meskipun diakuinya, saat ini pembangunan Pansela di wilayah Kabupaten Blitar belum selesai semua. Yaitu dikisaran 22 Km dan sisanya dalam proses pembangunan 40 km.
"Tahun ini akan terus dilanjutkan pembangunannua, dengan ada anggaran untuk pembebasan lahan sekitar Rp 4 miliar," jelasnya.
Namun potensi yang ada di Pansela kedepan harus sudah mulai ditangkap dan dimasukkan, dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 menuju Indonesia Emas.
"Dengan melihat peluang potensi yang ada di Pansela, seperti kebutuhan pemukiman masyarakat, kesehatan, pendidikan, UKM dan sarpras pariwisata yang merupakan unggulan di Pansela. Banyak hal yang bisa dituangkan dalam RPJP 20 tahun 2025-2045, terbagi dalam 4 tahap RPJPD 5 tahunan," terang Rully.
Ditandaskan Rully keberadaan Pansela kedepan, juga bisa mendatangkan investor jika melihat potensi yang ada. Oleh karena itu perlu adanya persiapan yang matang, seperti penataan tata ruang sesuai peruntukannya. "Sehingga mempermudah investor masuk, yang dampaknya bisa menyerap tenaga kerja dan memunculkan titik pertumbuhan ekonomi baru," tandasnya.
Demikian juga dengan multiplyer effect dari adanya Banda Internasional Dhoho di Kediri yang akan segera beroperasi pada 2024 ini, akan memudahkan akses masyarakat yang akan bepergian dengan pesawat.
Diungkapkan mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ini kalau daerah di sekitar Kediri termasuk Kabupaten Blitar, perlu menyiapkan akses dan kemudahan transportasi menuju Bandara Dhoho Kediri ketika sudah resmi beroperasi.
"Karena dengan adanya bandara baru, akan banyak orang yang berkunjung ke Kediri dan mencari tempat kunjungan di daerah sekitar. Baik untuk tujuan bisnis, pendidikan maupun wisata, maka perlu adanya persiapan sarana infrastruktur dan transportasi yang mendukung akses dari Kabupaten Blitar menuju Bandara Dhoho Kediri," ungkap Rully.
Sementara itu terkait program prioritas pembangunan Kabupaten Blitar pada 2024 dikatakan Rully ada 4 hal. Pertama penguatan komoditas unggulan yang berorientasi industri, ekspor dan perluasan pasar.
Kemuduan, peningkatan SDM yang berkualitas, berkarakter, berdaya saing dan perlindungan sosial. Selanjutnya, Penguatan infrastruktur dan sarpras penunjang sektor unggulan, serta peningkatan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana.
Dan tak kalah penting, peningkatan kualitas pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan menjaga stabilitas sospol dalam rangka Pemilu serentak 2024.
"Dengan kekuatan TA APBD 2024 sebesar Rp 2,539 triliun, prioritas utama tetap infrastruktur sebesar Rp 143,3 miliar. Kemudian pendidikan untuk bantuan mahasiswa berprestasi dan kurang mampu, ditambah dari Rp 2,5 miliar pada 2023 menjadi Rp 5 miliar pada 2024 ini. Serta ditambahnya anggaran rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk 44 KK dan pemeliharaan jalan lingkungan Rp 16,2 miliar," katanya.
Ditambahkan Rully pagu anggaran Musrenbang yang beberapa tahun terakhir dianggarkan Rp 1 miliar per kecamatan, pada 2024 ini ditambah menjadi Rp 1,5 miliar sehingga total menjadi sekitar Rp 33 miliar imbuhnya.
Reporter: arief sukaputra/Editor: widyawati