Surabaya – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 diharapkan mampu menghasilkan pemimpin yang matang sehingga mampu membawa pemerintahan ke arah yang lebih baik. Hal itu disampaikan Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak saat menjadi pembicara kunci di Seminar Pemilihan Serentak 2020 di Hotel Kampi Surabaya, Kamis (5/3/2020).
Dalam seminar yang mengambil tema ‘Jogo Jatim, Aman dan Demokratis’ yang diadakan PWI Jatim ini, Emil menyebutnya dengan key performance indicator (KPI), dimana terpilihnya pemimpin yang mampu membawa pemerintahan dengan baik dan ujungnya demi kesejahteraan masyarakat.
Emil mendaskan kematangan pemimpin yang diharapkan lahir dari Pilkada serentah adalah kemangatan dalam menyikapi demokrasi dan keterbukaan informasi hari ini. Dengan demikian, demokrasi dalam bentuk pemilihan kepala daerah ini bukan malah menenggelamkan calon yang bagus.
“Ini ada chalenge untuk masyarakat. Ini kesempatan pemerintah, partai, KPU dan Bawaslu serta sejumlah lembaga untuk mengedukasi masyarakat dalam ajang pilkada serentak,” papar Emil.
Lebih lanjut, Emil mengarapkan dalam pelaksanaan Pilkada serentak pada 23 September nanti bisa berjalan lancer dengan tingkat partisipasi pemilih yang cukup tinggi. Sebab, lanjut Emil, dengan semakin tinggi partisipasi pemilih maka akan melahirkan tingkat legitimasi pilkada yang tinggi pula.
Selain itu, Emil juga berpesan supaya menghindari black campaign. Menurutnya, Black campaign berbeda dengan negative campaign. “Kalau ada track record negatif yang disampaikan secara proporsional nggak apa-apa, tapi bisa dijelaskan dengan baik,” katanya.
Emil mengharapkan supaya masyarakat memperhatikan program dari calon. Masyarakat harus mampu membedakan calon yang sifatnya akan memecah belah dan calon yang benar benar akan mengedepankan kekepentingan rakyat.
“Yang tidak kalah penting adalah netralitas ASN. Parpol harus hadirkan calon yang berkualitas, dan jangan mendukung calon yang menebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Mari kita jogo Jatim aman dan demokratis,” tandasnya. (ufi)