
MALANG (Lenteratoday) – Kota Malang kembali mengadakan event bertajuk Tong-tong Night Market setelah 2 tahun berhenti akibat covid19. Event ini diadakan selama 3 hari terhitung dari tanggal 29 Juli hingga 31 Juli 2022 di Hotel Shalimar Boutique, yang berlokasi di Jl. Cerme No. 16, Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen.
Dalam pembukaannya di hari Jumat (29/7/2022) turut hadir sejumlah pejabat Duta Besar Belanda, Wakil Ketua MPR RI, Wakil Gubernur Jawa Timur, dan Wali Kota Malang. Owner The Shalimar (Shalimar Boutique Hotel Malang), Lily Jessica Tjokrosetio, yang sekaligus Founder Tong-tong Night Market, mengungkap sejarah adanya event ini.
"Event ini diadakan lagi setelah dua tahun vakum. Jadi, saya sendiri pernah tinggal 12 tahun di Belanda, setiap saya melewati jalan raya A4 menuju Rotterdam, selalu ada tenda besar di Lapangan Manivel, akhirnya saya penasaran itu apa ternyata Tong tong fair. Jadi itu seperti night market yang diadakan di Belanda isinya untuk mempromosikan Indonesia. Saya terinspirasi dari situ," ujar Lily Jessica.
Lily juga menjelaskan bahwa ide ini berawal di tahun 2016, dengan mengadopsi Tong-tong fair yang ada di Belanda. Ia membuat sebuah festival agar masyarakat dapat berkumpul bersama menikmati berbagai macam makanan tradisional Indonesia dan beberapa jenis makanan khas Belanda di Kota Malang ini.
"Dengan event ini, saya bisa mewujudkan sedikit jati diri dan background saya sebagai orang Indonesia yang juga cukup lama tinggal di Belanda. Selain itu, saya lihat generasi muda ini banyak yang sudah tidak tahu makanan-makanan tradisional itu seperti apa. Itulah alasan saya mengadakan Tong-tong, yakni untuk mempromosikan budaya termasuk sejarah dan melestarikan kembali apa yang hampir punah, termasuk nantinya akan ada performance tradisional yang akan dihadirkan kembali," imbuhnya menutup sambutan.
Selanjutnya, Wali Kota Malang, Sutiadji,mengatakan Hotel Shalimar yang menjadi tempat pelaksanaan event dan juga trade mark Tong-tong night market ini memiliki keistimewaan yakni sebagai salah satu hotel Heritage di Kota Malang. Ia juga memberikan sertifikat reward and punishment kepada Hotel Shalimar ini.
"Hotel ini tidak diubah sama sekali yang semula adalah rumah sekarang fungsinya ditambah jadi juga menambah rasa nyaman bagi pengunjung dan wisatawan. Kami pemerintah kota memberikan sertifikat reward and punishment, tetapi punishmentnya tidak ada karena hotel ini tidak ada yang digubah," tutur Sutiadji.
Terkait dengan even tersebut, dia berencana ke depannya akan disambung dengan festival yang akan diselenggarakan di Kayutangan Heritage mulai tahun depan.” Kalau Tong-tong ini ditetapkan untuk setiap tahun diadakan di bulan Juli, maka acara yang nantinya di Kayutangan akan diadakan di bulan Agustus, jadi nyambung festivalnya. Harapannya masyarakat akan tahu bahwa di Malang ada banyak event nantinya,” tegasnya.
Duta Besar Belanda, Lambert Grijns menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini dan berharap agar salah satu Heritage ini dapat terus dijaga kelestariannya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak juga menyatakan bahwa Malang mempunyai banyak inovasi dalam menarik perhatian wisatawan, termasuk juga heritage hotel dan festival yang diadakan seperti ini.
"Kita disuguhkan lagi makanan makanan tradisional yang sudah lama tidak muncul di masyarakat," jelas Emil.
Kemudian, Wakil Ketua MPR RI, Yandri Susanto juga turut memberikan apresiasi. Menurutnya, peristiwa sore hari tersebut sungguh luar bisa karena merupakan bagian dari sejarah hidupnya.
"Mari kita bagun semangat ekonomi kita melalui acara acara seperti ini. Acara ini harusnya dimaksimalisasi untuk dijadikan sumber ekonomi dan dapat menjadi ikon-ikon daerah dan kota Malang menjadi kota idaman semua masyarakat. Hotel Shalimar menjadi inisiasi dan semoga dengan acara ini kekraban Indonesia dan belanda dapat terjalin dengan baik,” harapnya seraya menutup sesi sambutan dalam acara pembukaan Tong-tong Nigh Market Kota Malang.
Acara ini kemudian dilanjutkan dengan foto bersama salah satu kesenian tradisional yakni Wayang Potehi, kesenian dari Tiongkok. Kesenian Wayang Potehi ini juga akan diterbangkan dan ditampilkan dalam Tong-Tong Fair, di Belanda pada bulan September ini. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi