23 April 2025

Get In Touch

36 Kios di Pasar Tradisional Dungus Madiun Hangus Dilahap Api

Petugas pemadan kebakaran berusaha meninakkan kebakaran di Pasar tradisional Dungus, Kabupaten Madiun
Petugas pemadan kebakaran berusaha meninakkan kebakaran di Pasar tradisional Dungus, Kabupaten Madiun

MADIUN (Lenteratoday) -Pasar tradisional Dungus yang terletak di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, mengalami kebakaran hebat, pada Minggu (4/9/2022). Dalam kejadian tersebut, puluhan bangunan kios yang terbuat dari kayu hangus terbakar.

Pantauan di lokasi kejadian, ledakan dari alat elektronika dan angin yang sangat kencang membuat api semakin mudah membesar membakar kios yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar dan menghanguskan benda yang ada di sekeliling lokasi kejadian.
Wakapolres Madiun, Kompol Ricky Tri Dharma,mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga tentang adanya kejadian tersebut sekira pukul 14.00 WIB.

"Ini masih proses pembasahan, ada lima unit damkar yang dikerahkan namun, kita terkendala air yang terbatas maka kami harus mengambil jarak jauh," kata Ricky di tempat kejadian.

Lebih lanjut Ricky mengatakan pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran, untuk sementara polisi akan menutup pasar Dungus untuk dilakukan penyelidikan.

Pasar tradisional Dungus di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun terbakar

"Kita akan berkordinasi dengan pengelola pasar agar para pedagang dapat mengambil barang-barangnya," ujarnya.

Ricky menambahkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Agus Suyuti mengatakan ada 36 kios dan 356 loss di pasar tradisional Dungus. Pihaknya menduga penyebab kebaran adalah karena arus pendek listrik atau korsleting didalam area pasar.

"Mungkin ada teman-teman ( pedagang pasar) yang lupa mematikan listrik," Kata Agus dilokasi kebakaran.

Pada pukul 17.00 WIB, api sudah berhasil dipadamkan, setelah para petugas berjibaku menjinakkan api.

Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.