20 April 2025

Get In Touch

Kurang 25,5%, Gubernur Dorong Pembuatan Ruang Observasi di Desa/Kelurahan

Kurang 25,5%, Gubernur Dorong Pembuatan Ruang Observasi di Desa/Kelurahan

Surabaya – Saatini, kabupaten/kota yang sudah menyiapkan ruang observasi berbasis desa,kelurahan maupun kecamatan sudah ada 6.343 ruang observasi setara dengan 74,5 %dan masih kurang 25,5 %. Untuk itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansameminta pada yang belum supaya segera melakukan pengadaan ruang observasi.

Permintaan Khofifah ini seiring dengan perkembanganpenyebaran dan penularan virus corona (Covid-19) di Jawa Timur. Hari ini, Jumat(17/4/2020) diketahui bahwa ada penambahan 8 orang yang terkonfirmasi positif. Diantaranyadari Bangkalan ada 1, Kab Malang ada 1, Sidoarjo ada 1, Kemudian 1 di Lamongan,dan 4 di Surabaya.

Sehingga, saat ini yang terkonfirmasi positif total ada 522 kasus. Dari jumlah tersebut yang masih dirawat ada 378 orang. Sementara, untuk PDP ada 1826, masih terjadi penambahan cukup tinggi dibanding sebelumnya yaitu 1717. Dari jumlah tersebut ada proses recovery sudah hampir selesai yaitu 700 lebih dan yang masih diawasi ada 1014.

Sedangkan, untuk ODP ada 15942, dan yang masih dalam pemantauanada 7.278. Di samping itu ada 4 orang terkonfersi negative atau sembuh. Yaitu 1di Bondowo, 1 di Bangkalan, 2 di Surabaya. Total ada 96 orang sembuh atau setaradengan 18,4%. “Kami juga ingin menyampaikan belasungkawa, duka cita meninggal 1dari Lamongan dan 1 dari Surabaya,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi.

Dia menandaskan, pada posisi seperti ini dia inginmenyampaikan bahwa yang harus dilakukan adalah membangun kewaspadaan bersama.Hal itu dilakukan dengan menyiapkan ruang observasi di kabupaten/kota di Jatim.“Ada 6.343 ruang observasi baik berbasis desa maupun kelurahan ada juga yang berbasiskecamatan, setara dengan 74,5 %,” tandasnya.

Dari jumlah tersebut, lanjut Khofifah, maka masihmembutuhkan keikutsertaan lebih luas yaitu 25,5 %. Diharapkan setiap desa dankelurahan memiliki ruang observasi. Ruang tersebut tidak hanya untuk yang barupulang dari daerah episentrum seperti Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan jugadari Jabodetabek, tapi ruang isolasi juga bisa untuk ODP.

“di sebaran kabupaten/kota, ada desa dan kelurahan yangsudah 100 %. Seperti banyuwangi ada 228 desa. Kabupaten Sumenep sudah 10%,Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Mojokerto kabupaten dan  kota. Ini semua sudah 100%. Tentu kamimenyampaikan terimakasih bahwa mereka sudah memberikan langkah prefentifmaksimal dan dibuktikan kesiapsiagaan mereka 100% penyiapan ruang opservasi,”tandasnya.

Sedangkan ada beberapa daerah kabupaten kota yang masihkurang dari 20%. Untuk itu Khofifah meminta supaya bisa menyegerkan dengan bergotongroyong. Dia menandaskan jika di desa atau kelurahan mungkin ada yang memilikirumah yang cukup luas dan halaman yang cukup untuk dijadikan ruang obserbasi.Hal ini seperti di Kanogoro yang menggunakan rumah salah satu penduduk dijadikan observasi.

“Yang kurang dari 20%  ada Surabaya, mudah mudahan warga sudahmenyiapkan ruang baik di balai desa bisa dijadikan ruang observasi. Karenamemang angka di Surabaya sudah sangat mengkhawatirkan, dari total ODP 1728, PDP669, Positif 250 orang. Sehingga yang kurang dari 20% mudah-mudahan bisadisegerakan,” tandasnya.

Selain Surabaya, daerah lain yang masih di bawah 20% yaitu kotaBlitar 14,3 %, Kabupaten Malang 13,6%, kota Madiun 11,1 %, Kabupaten Probolingo9,1 %, Kota Batu 8,3%, Kota Malang 5,3%, Kota Probolinggo 3,4%, Kota Kediri 2,2%.

“Posisi seperti ini menjadi bagian dari kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita supaya kita memutus rantai penyebaran. Ini harus kita lakukan kewaspadaan berganda, kesiapsiagaan berlapis. Pola yang harus dilakukan supaya sinergitas diantara elemen masyarakat pentaholik ada masyarakat, pemerintah, akademisi, ada pengusaha, dan media. Lima hal ini menjadi bagian penguatan bagaimana proses membangun semangat kita tetap obtimis, misalnya bahwa kita isnya Allah akan menang melawan covid-19 dan harus terukur,” tadasnya. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.