20 April 2025

Get In Touch

Gubernur : Jatim Harus Menjadi Referensi bagi Provinsi di Indonesia Bagian Timur

Gubernur : Jatim Harus Menjadi Referensi bagi Provinsi di Indonesia Bagian Timur

Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengharapkan Provinsi Jatim menjadi refersensi bagi 16 Provinsi lain yang ada Indonesia bagian timur. Hal ini disampaikan saat pelantikan pejabat Administrator (Setingkat eselon III) dan Pengawas (Setingkat eselon IV) sesi kedua di Gedung Negara Grahadi, Minggu (19/4/2020) siang.

Dalam sambutan pelantikan pejabat dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini Gubernur Khofifah menandaskan bahwa ketika ibu kota negara dipindak ke Kalimantan Timur secare dejure, maka secara defakto Jatim akan menjadi tumpuan bagi Ibu kota baru nanti. Hal ini karena ada 16 provinsi di Indonesia bagian timur yang logistiknya hampir 80 % berasal dari Jatim, begitu juga urusan pendidikan dan kesehatan.

“Kalau kita dijadikan referensi hampir separuhnya provinsi di Indonesia, 16 provinsi kalau dengan Jatim sudah 17 provinsi, maka dedekan kita performance kita mestinya akan menjadi bagian dari top refrence bagi provinsi-provinsi yang lain. Apa yang sudah menjadi keunggulan di OPD masing-masing paling tidak ditingkatkan. Kalau ada susatu maka kita harus lari kencang, harus melompat,” tandasnya.

Namun untuk mencapai itu harus dilakukan dengan prestasi, dan prestasi harus terbangun dari inner circle, karena untuk membangun prestasi tidak bisa sendirian. “Kita tidak bisa sendirian, maka inner circle, lingkungan terdekat apakah Kasi, apa Kabid, lingkungan itu upayakan adalah lingkungan yang mendorong kita untuk berprestasi, tetap harus membangun dedikasi yang baik, termasuk memberikan pelayanan pada masyarakat,” tambahnya.

Gubernur juga menyebutkan bahwa hari ini adalah eranya artificial intelligence, sehingga harus mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut dengan baik. Meski demikian, yang manual tetap jalan, namun tetap harus bergerak. Sebab, jika semua dilakukan manual, maka akan tertinggal.

Gubernur juga menandaskan bahwa saat ini adalah eranya augmentedreality. “Hari ini, eranya augmented reality, maka perpustakaan kita tidak bisadijejer semua foto dan dokumen. Karena eranya augmented reality. Anda semuaharus melakuakn improvement untuk itu,” tegasnya.

Untuk itu, ketika saat ini banyak perpustakaan perguruan tingi dan juga perusahaan yang sudah digital library, maka Khofifah meminta pada Perpustakaan Pemprov Jatim untuk menjadi pemamdu bagi digital library dan augmented reality di perpustakaan. Tak hanya perpustakaan, tapi Kominfo dan semua layanan lainnya juga harus menjadi pemandu dan contoh bagi provinsi lain.

“Saya berharap pada saudara – saudara yang mungkin pada posisi saat ini membutuhkan adaptasi, maka segera adaptasi. Aapkah bekerja di kantor atau di rumah, maka seca kualitatif maupuan kuantitaif dari kinerja, saya berharap tidak akan berkurang,” pungkasnya. (ufi/adv)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.