08 April 2025

Get In Touch

Pandemi Corona, Warga Madiun Produksi Face Shield Murah

Pandemi Corona, Warga Madiun Produksi Face Shield Murah

Madiun - Di tengah wabah pandemi covid-19 tak menyurutkan kreatifitas warga di Jalan Jati Kembar Gang Buntu, Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun untuk mencari tambahan pundi-pundi rezeki. Lewat tangan dingin dan disertai rasa kepedulian, belasan warga memproduksi face shield atau pelindung muka.

Pelindung muka yang biasa digunakan oleh tenaga medis saat menangani pasien corona ini dibuat dengan bahan-bahan yang cukup sederhana. Seperti halnya mika tebal serta transparan dan karet elastis.

"Ini semua total kurang lebih 15 relawan dan tidak ada niatan untuk bisnis. Tapi ya itung keuntungannya untuk membantu warga yang terdampak akibat wabah ini," kata Sutrisno, di temui di lokasi produksi, Senin (20/4/2020).

Sutrisno mengaku usaha produksi pelindung muka dari para relawan ini baru berjalan selama seminggu. Selama satu pekan itu ia berhasil menjual ke beberapa instansi yang memang benar-benar membutuhkan.

Kini usahanya bersama rekan-rekan sudah di pesan di dalam kota seperti puskesmas-puskesmas setempat. Dan juga menerima pesananan dari luar provinsi dan pulau seperti, Bandung, Kalimantan , Madura.

"Sementara saat ini 1 hari 300 pcs. Yang pesan ke kami harus benar-benar kami seleksi. Pesan untuk niatnya dijual kembali, kami dengan tegas menolak. Karena itu berseberangan dengan niat awal kami. Kami tak menghitung keuntungan dulu karena niat awal kami atas dasar kemanusian dan membantu," katanya.

Sutrisno membeberkan jika satu unit face shield dibanderol seharga Rp 20 ribu dengan total biaya produksi Rp 10 ribu. Namun hasil penjualannya mereka sisihkan Rp 5 ribu untuk donasi masker kain. Dan sisa Rp 5 ribu dibagikan kepada para relawan.

Menurutnya, hasil keuntungan penjualan face shield relatif cukup membantu untuk sekedar menutup kebutuhan sehari-hari. Terlebih semua relawan amat bersyukur, pada kondisi-kondisi seperti ini mereka masih diberi rezeki.

"Alhamdulillah lah mencukupi. Sebagian besar teman-teman di sini ya akibat terdampak semua. Jadi bersyukur lah mas," pungkas pria 31 tahun ini.

Yayuk Budi Rahayu, sesama relawan pembuat alat pelindung wajah mangaku senang bisa saling membantu dengan para perajin yang lain. Perempuan yang sebelumnya penjaga kantin sekolah ini juga merasa bersyukur bisa menambah perekonomian keluarga dengan cara yang lain.

Pasalnya, di saat awal-awal wabah pandemi corona merebak di Indonesia semua sekolah serentak sementara menghentikan aktifitas belajar mengajar di sekolah. Hal itulah membuat dirinya sebagai pedagang kecil merasa terdampak akibat penertiban pandemi ini.

"Ya kemarin pemasukannya dari jaga kantin, sekarang ga ada muridnya siapa yang beli? Alhamdulillah lah dapat kerjaan ini, itung-itung juga membantu sesama manusia," katanya.

Yayuk sapaan akrabnya berharap pandemi corona ini cepat berakhir agar aktifitas kembali normal. "Semogalah cepat berlalu (corona). Tapi kabarnya diundur lagi masa liburnya, kalah terus gitu gimana dong mas," tutupnya dengan tersenyum. (Sur)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.