Sirup Berbahaya Sudah Banyak Di-Return, Dinkes Jember Berharap Tak Ada Kasus Gagal Ginjal Akut

JEMBER (Lenteratoday) - Tim supervisi gabungan, pemantauan, dan pengawasan peredaran ketersediaan sirup terus berupaya melakukan langkah preventif di sarana pelayanan kefarmasian Jember dengan melakukan supervisi di sejumlah apotek dan toko obat di Kabupaten Jember pada Rabu (26/10/2022) siang.
Ada sejumlah titik yang didatangi kali ini. Mulai Apotek Buana Farma di Jalan Trunojoyo, Apotek K 24 dan Apotek Dewi Kasih di Talangsari, Apotek Semesta Jalan HOS Cokroaminoto, Apotek Waluyo dan Apotek Manjur Jalan Sultan Agung.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember dr. Lilik Lailiyah menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan supervisi sejak Senin lalu. Hasilnya, sudah ada sirup yang diretur dan dipisahkan agar tidak dikonsumsi oleh masyarakat.
Selain itu, Indomaret dan Alfamart juga tak luput didatangi tim gabungan. Dokter Lilik mengungkapkan bahwa keduanya juga sudah menyisihkan sejumlah sirup yang dilarang untuk diedarkan, lalu segera diretur. "Mereka sudah langsung dapat SOP dari pusat masing-masing. Jadi, masyarakat tak perlu khawatir," pungkasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyurati setiap apotek, toko obat, dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fayankes) agar tidak memberikan obat sirup itu kepada masyarakat/pasien.
"Kami juga melakukan pemantauan di setiap puskesmas, posyandu, dan faskes lain, jika ditemukan adanya gejala yang dicurigai mengarah terhadap gagal ginjal akut, akan segera dilakukan penanganan," tegasnya. Yang terpenting, lanjutnya, masyarakat tak perlu resah.
"Meski kita tak mengabaikan adanya kasus itu di Jatim, tetapi belum ada dan semoga tidak ada kasus gagal ginjal akut di Kabupaten Jember," harapnya. Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi masyarakat yang dengan sadar mengembalikan sirup-sirup yang dilarang dan tidak mengonsumsinya.
Reporter : PJ Moko | Editor : Endang Pergiwati