26 April 2025

Get In Touch

Temu Industri, Pemkot Dorong Pelaku Usaha Bangun Business Matching

Temu Industri yang dilaksanakan di Hotel Pandanaran Semarang, Rabu (16/11/2022)
Temu Industri yang dilaksanakan di Hotel Pandanaran Semarang, Rabu (16/11/2022)

SEMARANG (Lenteratoday) -Mempersiapkan dunia usaha dalam menghadapi ancaman resesi di 2023 mendatang, Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Semarang menggelar Temu Usaha Industri pada Rabu (16/11/2022). Pada acara tersebut, Pemerintah Kota Semarang memberikan sejumlah arahan kepada pelaku usaha terkait langkah-langkah yang harus dipersiapkan, salah satunya dengan membangun business matching.

Acara yang digelar pada siang hari di Hotel Pandanaran tersebut dihadiri oleh sejumlah stakeholder, mulai dari Plt Walikota Semarang, Kepala DPRD Kota Semarang, Kepala Disperin, Kepala Bapenda, dan pelaku usaha industri. Melalui forum tersebut, diharapkan dapat ditemukan suatu titik pemikiran yang sama antara pemerintah dan pelaku usaha.

Plt Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), menyampaikan bahwa business matching menjadi strategi yang perlu diprioritaskan. Menjalin relasi yang intens dengan mitra bisnis dinilai dapat merumuskan strategi-strategi baru.

"Dibuat semacam business matching, bisnis inikan tidak harus DPMPTSP. Tapi dari industri kan bisa, mengundang dari prospek-prospek buyer, customer. Ini yang bisa kita dorong, jadi tidak hanya kegiatan temu saja, tapi juga bagaimana ada langkah-langkah cara secara riil," katanya.

Lebih lanjut, ia juga mendorong para pelaku usaha industri untuk memperluas relasi dengan fasilitator transaksi ekspor. Selain itu, juga bermitra dengan perbankan multilateral.

"Kedepannya juga harapannya bisa menggandeng perbankan, FTA (Free Trade Area), karena mereka itu kan lembaga yang bisa mendampingi dalam hal ekspor, mulai dari pendampingan awal, packaging, kontrak kerja dan sebagainya," terangnya.

Menurutnya, ekspor menjadi hal yang perlu diutamakan dalam memperluas pasar. Sehingga, industri tidak hanya bergantung pada pasar lokal, melainkan pasar internasional.

"Karena yang namanya produk ekspor itu kan tidak perlu yang namanya satu container, tapi bisa beberapa karena industri ini kan beragam. Jadi, yang di butuhkan adalah bagaimana membuka pasar," katanya.

Reporter: Azifa Azzahra|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.