Wali Kota Malang Dorong Linmas Bersinergi Pencegahan Konflik Sosial dan Paham Radikalisme

MALANG (Lenteratoday) – Wali Kota Malang, Sutiaji, mengajak satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) se-Kecamatan Blimbing untuk turut serta dalam upaya pencegahan paham radikalisme dan konflik sosial.
Sutiaji mengatakan, dengan meningkatnya penggunaan media sosial saat ini maka upaya perpecahan dan hoax akan semakin mudah menyebar pada lapisan masyarakat. Oleh karena itu, peran Linmas dirasa sangat diperlukan untuk meminimalisir hal negatif akibat media sosial.
“Apalagi sekarang sudah di dunia IT. Menebar faham-faham yang tidak sesuai dengan falsafah negara kita kan semakin mudah. Seorang Linmas harapannya juga teredukasi dan diberikan literasi berkaitan dengan masalah bagaimana penangkalan dan bagaimana faham-faham radikal di wilayahnya,” ujar Sutiaji, ditemui usai memberikan materi pada acara sosialisasi Sinergitas Linmas dengan TNI dan POLRI terhadap pencegahan paham radikalisme dan konflik sosial, Rabu (16/11/2022).
Selain pencegahan paham radikalisme. Sutiaji juga mendorong agar Linmas se Kecamatan Blimbing dapat menetralisir konflik sosial di masyarakat. Menurutnya, perlu ada pemahaman kepada semua anggota Linmas terkait kebenaran informasi yang beredar, agar dapat membedakan yang benar dan yang tidak benar. Sehingga mampu untuk menghindari terhasutnya masyarakay umum pada hoax.
“Selain dari kami (Pemerintah Kota Malang), materi pencegahan konflik sosial dan paham radikalisme ini juga diberikan oleh perwakilan TNI dan POLRI. Harapannya ya terbekali pencegahan paham radikal dan konflik sosial,” imbuhnya.
Lebih lanjut, meskipun di wilayah Kecamatan Blimbing terbilang aman. Namun pria berkacamata ini mengatakan bahwa kewaspadaan tetap harus diterapkan. Sebab dinilainya, penganut paham radikalisme akan dengan mudah mempengaruhi masyarakat, tanpa pandang bulu.
“Kalau kos-kos an atau pendatang baru disini memang ada, meskipun tidak banyak tapi perlu waspada di mana pun. Contoh saja kemarin yang di Bumiayu malahan. Karena tidak menutup kemungkinan justru mereka-mereka itu tumbuh subur. Ingat kan, ISIS dulu malah di wilayah Kedungkandang yang lepas dari perhatian kita,” serunya.
Di akhir, mengingat 2024 Indonesia akan menyelenggarakan pesta pemilu serentak. Sutiaji menekankan agar semua elemen masyarakat termasuk Linmas, dapat mengantisipasi perpecahan yang disebabkan oleh keperluan suatu kelompok tertentu.
“Maka saya kira ini tidak bisa diklasifikasi daerah rawan dan tidak rawan, jadi semuanya harus waspada. Terlebih ini menjelang tahun-tahun politik. Nah tahun-tahun politik negara kita juga ada masa-masa transisi. Khawatir ada goncangan-goncangan,” tandasnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi