Blitar - Dua orang mahasiswa asal Kabupaten Blitar yang pulang dari Thailand, negara yang terpapar Virus Corona (Covid-19) meskipun sehat langsung jadi Orang Dengan Resiko (ODR) dan menjalani karantina mandiri 14 hari.
Sesuai data yang disampaikan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Blitar, Dicky Cobandono kedatangan 2 mahasiswa salah satu PTN di Surabaya, dari Thailand di Kantor Bupati Blitar Kanigoro sekitar jam 19.00 WIB. "Mereka diantar oleh bus Pemprov Jatim, langsung menuju Posko Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Blitar," tutur Dicky, Senin (4/5/2020).
Dijelaskan Dicky begitu tiba, kedua mahasiswa yaitu EN, warga Udanawu dan FO, warga Kesamben. "Menjalani protokol standar deteksi dini pencegahan penyebaran Covid-19, seperti pemeriksaan suhu tubuh dan pendataan," jelasnya.
Setelah pemeriksaan selesai dan tidak menunjukkan gejala gangguan kesehatan, keduanya diberikan sosialisasi mengenai pencegahan Covid-19 dan himbauan karantina selama 14 hari. "Untuk EN memilih karantina di Garum sedangkan FO memilih karantina mandiri di rumah," ungkap Dicky.
Ditambahkan Dicky kedua mahasiswa tersebut ke rumahnya menggunakan mobil mobil BPBD ke lokasi karantina di Gedung LEC Garum, serta ambulance Dinas Kesehatan ke Kesamben. "Jadi setelah dicek kondisi kesehatannya, selanjutnya diantar sampai ke tujuan terakhirnya untuk memastikan keduanya menjalankan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19," tandasnya.
Secara terpisah Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti ketika dikonfirmasi mengenai status kedua mahasiswa tersebut menyatakan masuk kategori ODR. "Karena kondisinya sehat dan tidak menunjukkan gejala mirip Covid-19, tapi tetap beresiko sehingga harus karantina mandiri 14 hari," jawab Krisna.
Ditanya mengenai Rapid Test untuk keduanya, ditambahkan Krisna kedatangan dari luar negeri melalui bandara biasanya sudah diperiksa dan Rapid Test imbuhnya. (ais)
.jpg)
