10 April 2025

Get In Touch

Dampak PSBB, Harga Telur dan Cabai di Blitar Anjlok

Dampak PSBB, Harga Telur dan Cabai di Blitar Anjlok

Blitar - Dampak PSBB di Jakarta dan Surabaya, mengakibatkan harga telur dan cabai rawit di Blitar anjlok. Telur sempat menyentuh harga Rp 10.500 dan cabai Rp 10.000 per kg.

Seperti disampaikan salah satu peternak di Kecamatan Binangun, Yudi yang mengaku sejak seminggu terakhir harga telur di Blitar tidak stabil dan cenderung turun. "Mulai harga Rp 20.000 - 21.000 per kg, turun terus sampai terendah Sabtu (2/5/2020) kemarin hingga di angka Rp 10.500 per kg," tutur Yudi, Senin (4/5/2020).

Apa penyebab anjloknya harga telur ini, diakui Yudi pengaruh dari ditolaknya pasokan telur ke Jakarta dan Surabaya sejak diberlakukan PSBB. "Alasannya jarang orang yang belanja, serta sulit menjualnya jika pasar ditutup," ungkap Yudi.

Dengan harga demikian, yang paling berat dialami peternak kecil dibawah 10.000 ekor. Karena keuntungannya, tidak mencukupi kebutuhan pakan tandasnya.

Beruntung sejak Minggu (3/5/2020) harga telur merangkak naik Rp 2.000 - 2.000 per kg. Seperti di Pasar Tradisional Kota Blitar, Senin (4/5/2020) juga sudah naik menjadi Rp 14.000 - 17.000 per kg. "Hari ini harga langsung melonjak sampai Rp 17.000, semoga terus stabil," pungkas Yudi.

Demikian juga harga cabai rawit, dari harga normal Rp 20.000 - 30.000 per kg, turun separoh harga lebih atau diatas 50 persen jadi Rp 10.000 per kg. Salah satu pedagang palawija di Pasar Templek Kota Blitar, Ida mengatakan harga cabai rawit terus turun sejak semingguan ini hingga Rp 10.000 per kg. "Turun bertahap dari Rp 30.000, jadi Rp 27.000 terus turun lagi jadi Rp 20.000 per kg," ujar Ida.

Jumat (1/5/2020) turun lagi Rp 18.000, besoknya jadi Rp 14.000 hingga terakhir anjlok di harga Rp 10.000 per kg. Penurunan harga cabai ini diakibatkan stok melimpah, karena memasuki musim panen. "Serta pengiriman ke luar daerah juga tersendat seperti Jakarta dan sekitarnya yang sudah di lockdown," papar Ida.

Ditambahkan Ida meski harga cabai rawit anjlok ternyata penjualan tidak meningkat, karena pembeli juga berkurang. "Omset penjualan juga menurun, dibanding bulan puasa tahun lalu bisa sampai 50 persen," keluhnya.(ais)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.