07 April 2025

Get In Touch

Deteksi Dini Anemia, Puskesmas Pandanwangi Screening Siswi Kelas X SMKN 8 Kota Malang

Suansana screening dini anemia di SMKN X kota Malang.
Suansana screening dini anemia di SMKN X kota Malang.

MALANG (Lenteratoday) – Sebanyak 155 siswi kelas X SMK Negeri 8 Kota Malang mengikuti screening anemia yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Pandanwangi, di Unit/Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SMKN 8 Kota Malang.

Penanggungjawab (PJ) UKS Puskesmas Pandanwangi, Syaiful Arif, mengatakan selain bertujuan sebagai deteksi dini anemia, screening juga dilakukan untuk mengevaluasi pemberian tablet tambah darah yang rutin dibagikan kepada para remaja putri.

“Harapannya dengan screening ini, kalau ketahuan sedari dini, penanganannya otomatis akan lebih mudah, dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Karena kalau kena anemia, itu jadi lemah, letih, lesu,” ujar Perawat Puskesmas Pandanwangi, Syaiful Arif, ditemui usai melakukan screening anemia pada siswi kelas X SMKN 8 Kota Malang, Rabu (8/2/2023).

Arif menambahkan, terdapat beberapa alasan kuat mengapa screening anemia lebih menyasar kepada remaja putri. Yakni, dikarenakan remaja putri lebih rentan terkena anemia sebab dipengaruhi oleh siklus menstruasi di setiap bulannya. Kedua, Arif menuturkan bahwa sebagai seseorang yang bakal menjadi calon ibu, penting bagi remaja putri untuk mengetahui kadar hemoglobin (HB) yang normal, demi mencegah stunting pada bayinya kelak.

“Karena ketika nanti mereka hamil, kalau HB nya turun, maka asupan ke janin yang ada di kandungannya akan kurang. Kalau kurang nanti otomatis pertumbuhannya akan terhambat,” serunya.

Lebih lanjut, Arif menyampaikan bahwa seseorang dikategorikan menderita anemia berat jika kadar hemoglobinnya berada dibawah 10g/gL (gram per desiliter, red). Ia juga menyebutkan beberapa gejala yang nampak dari luar, apabila seseorang kekurangan darah. Diantaranya yakni, pucat, bibir pecah-pecah, serta jari kuku yang cekung.

Oleh karena itu, dalam mencegah hal tersebut. Arif menghimbau untuk seluruh masyarakat, terkhusus bagi remaja putri untuk lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayur. Kemudian, mengkonsumsi tablet tambah darah, dengan aturan pakai seminggu satu tablet, atau 1 tablet setiap hari jika saat menstruasi.

“Yang pertama, jelas tentang makanan. Konsumsi buah dan sayur. Yang kedua, untuk remaja putri konsumsi tablet tambah darah yang dikonsumsi seminggu satu kali. Kalau pas menstruasi dikonsumsi setiap hari, satu tablet. Kalau perlu tindakan lanjut pasti dirujuk, apakah hanya faktor makanan atau bagaimana,” tukasnya.

Sementara itu, ditemui pada kesempatan yang sama. Petugas UKS SMKN 8 Malang, Tania Agustiasari, menambahkan bahwa selain dengan skrining anemia bersama tenaga kesehatan. Pihaknya juga biasa melakukan deteksi dini saat upacara bendera dilakukan.

“Kita biasanya deteksi awalnya saat upacara, banyak yang pingsan itu mungkin ada kemungkinan anemia. Atau biasanya kalau cewek waktu menstruasi kadang sampai pucat, desminor, dan sebagainya. Itu mungkin juga lagi HB nya turun. Jadi dengan skrining ini juga ada edukasi bagamaina minum tablet penambah darah,” terangnya.

Diakhir, Tania juga menyebutkan bahwa selain melakukan screening anemia terhadap siswi. Petugas Puskesmas Pandanwangi juga melakukan pemeriksaan kepada guru dan karyawan SMKN 8 Kota Malang. Untuk mengetahui penyakit tidak menular yakni seperti kolestrol, gula darah, diabetes, dan hipertensi.

Sebagai informasi, selain di SMKN 8 Kota Malang, skrining anemia oleh Puskesmas Pandanwangi juga akan menyasar pada 12 SMP dan 6 SMA/SMK, yang selanjutnya hasil rekapan akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Malang. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.