
JAKARTA (Lenteratoday)- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi terdapat 14 kasus COVID-19 subvarian CH.1.1 atau Orthrus di Indonesia. Kasus pertama ditemukan pada bulan Oktober 2022.
"Kasus pertama dilaporkan pada 11 Oktober 2022, hingga saat ini tercatat ada 14 kasus varian Orthrus di Indonesia," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril dalam keterangannya dikutip Rabu (22/2/2023).
Dari 14 kasus terkonfirmasi, 10 di antaranya berasal dari DKI Jakarta. Sedangkan 4 kasus lainnya berasal dari Lampung, Riau, dan Jawa Barat.
Orthrus dilaporkan pertama kali di India pada Juli 2022. Hingga 18 Januari 2023, kasus Orthrus di dunia dilaporkan sudah lebih dari 12 ribu kasus di 66 negara. Terbanyak di Inggris, Denmark, Singapura, dan Selandia Baru.
Kini, Orthrus masuk dalam kategori variants under monitoring (VuM) Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu garis keturunan dari varian BA 2.75. Dicurigai memiliki karakteristik virus yang memicu risiko di masa mendatang.
"Saat ini Kementerian Kesehatan juga terus melakukan pemantauan terhadap Varian Orthrus ini, baik di tingkat nasional maupun daerah, meskipun dan sampai saat ini belum menyebabkan kenaikan kasus. Kendati demikian kami akan terus lakukan pemantauan" jelas Syahril.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada karena Covid-19 dengan varian baru masih tetap ada. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan, jelas Syahril, yaitu melalui protokol kesehatan, vaksinasi lengkap dan booster.
Data Dinkes DKI Lebih Banyak
Di sisi lain, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menemukan 30 kasus Covid-19 subvarian Orthrus. Semua kasus tersebut telah dinyatakan sembuh.
"Omicron varian Orthrus atau CH.1.1 sudah ada 30 kasus di fasilitas kesehatan Jakarta, 19 domisili Jakarta dan 11 orang domisili luar Jakarta. Pertama kali ada di Jakarta 4 November 2022 PCR-nya positif," ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama.
Ngabila mengatakan dari 30 kasus tersebut, 60 persen di antaranya merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan 40 persen lainnya mengalami gejala ringan.
"(Orthrus) Terakhir terdeteksi di 14 Januari 2023 dan sudah sembuh. Semua sembuh," katanya.
Ngabila memaparkan karakteristik varian Orthrus, yang masih termasuk Omicron, tak jauh berbeda dengan kasus-kasus Covid-19 di 2022 hingga saat ini.(*)
Reporter: dya,rls / Editor: widyawati