
Blitar - Untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19) di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, perangkat desa setempat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Desa (PSBD) sejak H-1 sampai H+4 Lebaran.
Keputusan perangkat desa ini disampaikan Kepala Desa Bacem, Slamet Winarko melalui video pengumuman yang dishare di medsos, bahwa sudah disepakati bersama antara perangjat desa, ulama dan tokoh masyarakat. "Yaitu maklumat bersama, dalam rangka menghadapi Idul Fitri tahun 2020 ini," tutur Slamet.
Dijelaskannya isi maklumat tersebut yaitu, pertama pemudik yang pulang kampung sejak H-10 Lebaran, wajib isolasi di kantor desa selama 14 hari. "Lokasi isolasi sudah disediakan, untuk pria di gedung olah raga dan wanita di gedung polindes," jelasnya.
Kemudian kedua, untuk acara anjangsana lebaran hanya khusus bagi warga Desa Bacem, selain warga desa dan tidak ber KTP Desa Bacem dilarang masuk. "Karena sejak H-1 sampai H+4 akan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Desa (PSBD), dengan menutup total seluruh akses menuju Desa Bacem," ungkap Slamet.
Nantinya akan ditentukan 7 titik pos chek point, sekaligus untuk keluar masuk warga Desa Bacem. "Tapi dengan kepentingan khusus, seperti beli sembako dan kesehatan kaitannya Covid-19," tegasnya.
Sementara yang bukan warga Desa Bacem, dari manapun seluruh Indonesia dilarang masuk atau datang. Termasuk warga Desa Bacem, juga tidak boleh nglencer atau pergi keluar desa. "Jadi mari maklumat bersama, demi memutus mata rantai penularan Covid-19 ini kita patuhi dan taati bersama baik untuk warga Desa Bacem maupun warga dari luar," harap Slamet.
Alasan yang mendasari penerapan PSBD ini diungkapkan Slamet, karena begitu banyak biaya dan tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mencegah penularan Covid-19 ini. Sehingga perlu kebijakan tegas, untuk melindungi warga desa. "Jadi kita perlu mengamankan daerah masing, karena anggaran yang dikeluarkan dari Dana Desa dengan memangkas kegiatan juga cukup banyak," bebernya sambil menunjukkan lokasi isolasi di gedung olah raga Kantor Desa Bacem.
Ditambahkan Slamet, gedung olah raga sudah disekat dengan plastik tebal untuk ruang isolasi. Seluruh makan dan minum warga yang diisolasi akan ditanggung oleh desa, kalau tidak lokasi penuh akan diantar ke isolasi tingkat kabupaten di LEC Garum dan Asrama Perawat RSUD Srengat. "Jika ada yang tidak mematuhi untuk isolasi, akan dijemput paksa bersama aparat keamanan dari polsek dan koramil," pungkasnya.
Pihak Kecamatan Ponggok langsung melalui camatnya, Purwanto ketika dikonfirmasi mengenai maklumat bersama dan penerapan PSBD tersebut membenarkannya. "Memang benar seperti di video itu, dan sudah ada koordinasi dengan Muspika dan disosialisasikan agar tidak ada gejolak di warga," jawab Purwanto. (ais)