
SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Pengarahan Program Padat Karya Bagi orang tua siswa MA/SMA/SMK di Graha YKP Surabaya, Selasa (13/6/2023). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penebusan ijazah oleh pemkot dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang diadakan pada Senin (5/6/2023).
Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan tidak ingin melihat kemiskinan di Surabaya. Oleh karena itu, program padat karya ini diharapkan dapat menaikkan perekonomian warga miskin di Surabaya.
"Kalau sudah ada anak buahnya yang survei kepada warga, tapi warga itu tidak mau bekerja atau tidak mau disurvei, maka turun sendiri camat dan lurahnya," tegas Eri.
Eri berkata, dalam menghadapi warga yang tidak mau disurvei atau menolak diberikan pekerjaan melalui program padat karya, lurah dan camat harus menanyakan alasan penolakannya. Apabila warga tersebut menolak karena telah memiliki pekerjaan, maka harus ditanyakan berapa gajinya. Apabila gaji masih di angka Rp 1 juta, lurah dan camat harus berani memberi jaminan apabila bekerja dengan program padat karya akan berpenghasilan Rp 3 juta per bulan, agar keluar dari status keluarga miskin.
"Saya berharap seluruhnya yang hadir, njenengan nanti saat selesai acara ini, pulang harus tahu njenengan kerja apa. Jadi kalau ternyata ada orangtua yang sudah sepuh, tidak mungkin kerja, anaknya yang harus kerja. Sehingga pendapatan keluarganya minimal Rp 3 juta," kata Eri.
Dari 529 orangtua asuh penerima beasiswa penebusan ijazah oleh baznas, 370 orang tua hadir dalam acara ini, sedangkan sisanya telah memiliki pekerjaan. Dalam acara ini para orang tua akan didata meliputi nama, orang tua dari siapa, dan ingin bekerja apa.
"Dari daftar itu, bulan depan saya akan mengundang beliau-beliau semuanya kembali, sudah dapat angka Rp 3 juta lebih, nggak? Saya memastikan itu," ungkap Eri saat ditemui usai selesai acara.
Eri juga mengatakan, banyak sektor dalam program padat karya yang siap menampung warga miskin bekerja. Di antaranya adalah menjahit, membuat paving, cuci kendaraan, barber shop, dan lain-lain. Dari banyaknya sektor tersebut, terdapat beberapa yang tidak berpenghasilan tetap, atau menunggu pelanggan datang, seperti contoh barber shop. Maka, Eri meminta 370 warga yang hadir di acara ini untuk bekerja pada sektor yang tidak menunggu pekerjaan datang, dalam arti bergaji tetap.
Untuk informasi, sebelumnya yaitu pada Senin, 5 Juni 2023 Pemerintah Kota Surabaya bersama Baznas memberikan bantuan tebus ijazah dan bayar tunggakan biaya sekolah di kantor Baznas Surabaya. Total ada 529 pelajar SMA/SMK swasta menerima bantuan tersebut. Pemberian bantuan tersebut khusus untuk keluarga miskin (gamis) dan pra keluarga miskin di Kota Surabaya.(*)
Reporter : Jannatul Firdaus/Editor: widyawati