24 April 2025

Get In Touch

Wali Kota Surabaya Beri Motivasi Keluarga dengan Anak Putus Sekolah

Pemberian paket sembako untuk keluarga Choirul-Yunita. (Humas)
Pemberian paket sembako untuk keluarga Choirul-Yunita. (Humas)

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan intervensi kepada pasangan suami istri Choirul Anam (36) dan Yunita Puji Lestari (36). Pasalnya, empat dari enam anak keluarga tersebut, enggan sekolah lantaran kurangnya motivasi dan semangat dukungan dari orang tua.

Pasangan keluarga Choirul-Yunita memiliki enam orang anak yang beberapa diantaranya putus sekolah. Enam anaknya yaitu FRP (18) putus SMP, RDF (16) putus SD, RK (12) putus SD, MZ (10) belum SD hanya TK, NCN (6) mendaftar SD tahun ini, dan RAA (1).

Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani mendatangi langsung rumah keluarga Choirul-Yuyun di Jalan Bulak Rukem Timur II No 14-B Surabaya, Rabu (14/6/2023).

Wali Kota Eri datang dan memberikan motivasi serta semangat kepada anak-anak Choirul agar mereka mau sekolah kembali. "Jadi sebenarnya anak ini sudah sekolah, di sekolah terbuka, tapi ketika pandemi dia putus sekolah lagi. Jadi saya sampaikan harus sekolah lagi, nanti saya pantau sendiri," kata Wali Kota Eri di sela kunjungannya.

Selain memberikan motivasi kepada anak-anak Choirul, Eri juga meminta supaya keluarga Choirul untuk mengikuti program KB (Keluarga Berencana). Apalagi, saat ini istri dari Choirul kembali mengandung anaknya yang ketujuh.

"Saya juga bilang sama bapaknya, wes mandek-mandek (berhenti), ayo melok (ikut) KB. Ini mau ada tujuh (anak). Jadi ibunya juga steril," ungkap Eri.

"Ini mengajarkan kepada warga Surabaya, jangan banyak-banyak anak. Memang banyak anak banyak rezeki, tapi kalau tidak bisa menyekolahkan terus gimana nanti kalau besar," sambungnya.

Selain memberikan support kepada anak-anak Choirul, Wali Kota Eri juga memberikan sejumlah bantuan. Di antaranya adalah, 2 unit sepeda angin, 1 buah lemari plastik, 2 buah kasur, 2 buah bantal, 2 buah guling, 2 paket sembako, hingga 50 kg beras.

"Sepeda buat anaknya sekolah, kasur biar tidak lagi tidur di lantai dan pekerjaan untuk bapaknya. Kalau anaknya biar sekolah dulu," katanya. (*)

Reporter : Jannatul Firdaus/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.