13 April 2025

Get In Touch

Menarik Investor Asing, Startup Lokal Ini Digelontor Dana Rp150 Miliar

StartUp baru Ula (Warta Ekonomi)
StartUp baru Ula (Warta Ekonomi)

Baru dirilis bulan Januari 2020, e-commerce grosirUla sudah menarik minat investor ternama di dunia startup tahapawal, Sequoia India dan Lightspeed India.

Pendanaan tahap awal yang dipimpin oleh dua pemodal itumencapai 10,5 juta dolar AS (hampir Rp150 miliar). Selain kedua nama itu,SMDV, Quona Capital, Saison Capital, dan Alter Global serta sejumlah angel investorjuga berpartisipasi dalam pendanaan itu.

Ula sendiri menawarkan produk, layanan pengiriman kerumah, dan opsi pembayaran bagi para peritel tradisional.

"Toko biasa memiliki keunggulan biaya 8 persen-10persen dari peritel modern, mengingat mereka umumnya bebas pajak, mempekerjakankeluarga mereka sendiri, dan beroperasi di luar rumah," kata salah satupendiri Ula, Derry Sakti, dikutip dari WartaEkonomi (Jumat, 12/6/2020).

Lebih lanjut, Ula menilai ritel tradisional berkontribusihampir 80 persen terhadap pasar ritel; juga mempekerjakan jutaan orangIndonesia.

Direktur Pelaksana Sequoia Capital India, Abheek Anandmenyatakan, ekitar 70 persen-80 persen peritel di Indonesia tak kompetitifkarena ada ketidakefisienan dalam rantai pasokan, persediaan, dan manajemen modalkerja.

Karena itulah, para mantan karyawan dari Amazon,Flipkart, Lazada, P&G, dan Booking.com bersatu dan mendirikan Ula.Perusahaan itu menggunakan data sains untuk memberikan kredit modal kerjakepada para peritel.

Di tengah pandemi COVID-19, Ula fokus menyediakankebutuhan sehari-hari, termasuk sembako. Dengan tim yang tersebar di Indonesia,India, dan Singapura, Ula mengklaim bisnisnya telah tumbuh 10x lipat sejak limabulan lalu.

Untuk saat ini, Ula masih dalam mode uji coba sehinggabaru melayani peritel di Jawa Timur. Namun, tahun depan Ula berniat memperluaslayanan di pulau Jawa, khususnya untuk peritel pakaian dan elektronik (Ist-abh).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.