13 April 2025

Get In Touch

Mal, Restoran dan Kafe Tangguh di Surabaya

Mal, Restoran dan Kafe Tangguh di Surabaya

Surabaya- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendorongAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur serta AsosiasiPengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO) Jawa Timur agar disiplinmenjalankan protokol kesehatan. Tujuannya tak lain, supaya roda perekonomian diSurabaya ini tetap berjalan. Namun yang terpenting adalah bagaimana menjagakepercayaan dan memastikan konsumen tetap aman dari penyebaran Covid-19.

Wali Kota Risma mengatakan, bahwa saat ini kondisinya masihbelum aman dari penyebaran Covid-19. Makanya, ia membuat protokol-protokolkesehatan di semua sektor yang salah satunya di pusat perbelanjaan, restorandan kafe.

“Ini harus saya lakukan supaya ekonomi kota tetap berjalan.Karena itu saya membutuhkan support dan dukungan untuk bisa kita disiplin danmenjaga protokol kita secara ketat,” kata dia saat menggelar sosialisasimelalui video teleconference (vidcon) bersama pengelola pusat perbelanjaan,Rabu (10/06/2020).

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap, pengelolapusat perbelanjaan ataupun pengusaha restoran, disiplin dalam menjalankanprotokol kesehatan dengan ketat. Namun begitu, hal yang paling penting adalahmengubah kebiasaan pengunjung atau konsumen agar mau disiplin. “Tapi yang beratmungkin merubah kebiasaan. Namun kita harus yakin bahwa semua itu bisa kitalakukan,” katanya.

Menurutnya, jika para pengusaha tidak disiplin danmengabaikan protokol kesehatan, ia takut penularan Covid-19 bisa saja terjadidi lingkup usaha. Sehingga hal ini dapat berimbas pada ditutupnya sektor usahayang berdampak pula pada ekonomi yang tak berjalan. “Yang harus kita lakukanadalah disiplin untuk aturan protokol kita. Kalau kita mau tidak lockdown, makakita harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” jelasnya.

Akan tetapi, ia menyebut, permasalahannya adalah Pemerintah(Pemkot) Kota Surabaya tidak bisa memantau setiap pengunjung mal atau restoranyang datang. Makanya, ia meminta dukungan pengelola pusat perbelanjaan danrestoran itu untuk bekerjasama dalam menerapkan protokol-protokol itu.

“Karena pengunjung tidak bisa saya pantau seperti wargadalam kantong (ODP) yang kami awasi day per day. Karena itu atas inisiatif PakKapolda itu ada kampung tangguh yang kita buat sekarang ini. Nah, karena ituada ide dari Pak Kapolrestabes bahwa kita bisa membuat Mal Tangguh Surabaya,”jelasnya.

Presiden UCLG Aspac ini juga menyatakan bahwa upaya tersebutadalah salah satu bentuk investasi masa depan. Dengan cara tetap disiplinseperti ini, maka roda perekonomian di Surabaya bisa tetap berjalan.

“Sebetulnya ini tantangan ke depan. Ayo kita bersama-samaharus yakin bahwa kita bisa melakukan ini. Kepercayaan ini kita jaga penuh danseluruh elemen masyarakat harus mengerti protokol kesehatan ini dengansempurna,” paparnya.

Dia mencontohkan, seperti di pusat perbelanjaan, akses jalanitu bisa dibuat one way (satu arah) serta konsumen juga diwajibkan saling jagajarak. Selain itu, di kasir atau tempat pembayaran bisa pula dilengkapi dengantirai plastik untuk pembatas antara penjual dan pembeli. Di samping itu, setiappengunjung diwajibkan menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum memasukiarea pusat perbelanjaan.

“Sekali lagi kepercayaan dari konsumen ini tolong harusbenar-benar dijaga. Supaya mereka percaya, supaya kalau mereka belanja di sinimereka aman. Kalau konsumen ini percaya bukan tidak mungkin kita akan jauhlebih baik dari sebelumnya,” tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa peranan pengelola pusat perbelanjaandan restoran ini akan menentukan bagaimana kondisi perekonomian Kota Surabayake depan. Khususnya di tengah menghadapi pandemi Covid-19. Makanya, Wali KotaRisma meminta dukungan semuanya agar tetap disiplin dalam menjalankan protokolkesehatan.

“Peranan Bapak Ibu sekalian yang akan membentuk kota inijadi seperti apa. Ayo kita sama-sama menjaga kota ini. Kalau kita tidak bisapertahankan, maka kota ini akan berubah,” pungkasnya.  (*)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.