22 April 2025

Get In Touch

Jaga NKRI, Sikap yang Digaungkan Santri Bumi Sholawat dalam Moderasi Agama

Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Moderasi Beragama di GOR Putra Pesantren Progresif Bumi ShalawatLebo Kecamatan Sidoarjo Kamis (23/11/2023)
Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Moderasi Beragama di GOR Putra Pesantren Progresif Bumi ShalawatLebo Kecamatan Sidoarjo Kamis (23/11/2023)

SIDOARJO (Lenteratoday) - Ratusan santri Pesantren Progresif Bumi Shalawat menyatakan sikap dalam moderasi beragama. Hal itu dilakukan para santri sebelum mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Moderasi Beragama di GOR Putra Pesantren Progresif Bumi Shalawat
Lebo Kecamatan Sidoarjo Kamis (23/11/2023)

"Berperan aktif menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan keutuhan NKRI melalui prinsip moderasi beragama," ujar ustadz Muhammad Elfat Ibrahim memimpin pembacaan pernyataan sikap.

Selain itu juga akan mempertahankan rasa persatuan dan kesatuan tanah air, menghormati serta menghargai
keberagaman agama sebagai bagian dari identitas bangsa.

Selanjutnya menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, persamaan, dan toleransi antar umat beragama untuk menciptakan lingkungan sosial yang harmonis.

"Menolak segala bentuk ekstremisme dan intoleransi agama yang dapat mengancam keutuhan NKRI," pungkasnya.

Hadir dalam acara FGD Penguatan Moderasi Beragama itu antara lain Staf Ahli Kemasyarakatan Pemprov Jatim Hendro Gunawan mewakili Gubernur Jatim, Ketua Jaringan Penggerak Moderasi Beragama Nusantara (JPMBN) Jatim H. Hasanudin, Dandim 0816 Letkol Inf Guntung Dwi Prasetyo dan dewan guru lainnya.

Staf Ahli Kemasyarakatan Pemprov Jatim Hendro Gunawan menyatakan penanaman moderasi beragama terhadap remaja, generasi mudah itu sangat penting dilakukan.

"Moderasi beragama ini sangat penting dilakukan. Karena negara kita lndonesia ini multi etnis, agama, ras dan lainnya," ucapnya.

Ia mejelaskan konsep dari moderasi beragama itu menekankan pada sikap saling menghormati dan toleransi di antara kelompok agama yang berbeda.

"Konsep ini mengajarkan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih dan mengamalkan agamanya masing-masing, tanpa adanya tekanan atau intimidasi dari pihak lain," urainya.

Sementara Ketua JPMBN Jatim H. Hasanudin menambahkan, Tujuan Moderasi Beragama ini sebagai upaya meminimalisir terjadinya konflik antar agama, dan menjadi harapan dalam upaya-upaya memperbaiki dan menjaga kerukunan umat beragama.

"Dari kegiatan ini santri kami harapkan dapat memaknai Moderasi Beragama sebagai inisiasi untuk mempromosikan harmoni yang berkaitan dengan keagamaan dan menunjukan nilai-nilai saling menghormati, memahami dan kerjasama antara kelompok agama yang berbeda," jelasnya.

Disinggung soal situasi saat ini soal isu tragedi kemanusian Palestina menimbulkan sejumlah gerakan umat beragama, Hasanudin menanggapi konflik Israel terhadap Palestina bukanlah perang soal agama.

Ia menegaskan bahwa apa yang terjadi antara Palestina dan Israel menyangkut persoalan kemanusiaan. "Tentunya kita sebagai umat beragama juga dapat berkontribusi melalui aksi-aksi peduli dengan badan amal atau sebagainya," papar dia.

Reporter : Angga/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.