21 April 2025

Get In Touch

Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Jatim Belum Bisa Diprediksi Sampai Kapan

Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Jatim Belum Bisa Diprediksi Sampai Kapan

Surabaya – Peningkatan jumlah kasus positif covid-19 di Surabaya masih cukupsignifikan. Bahkan, belum bisa ditentukan sampai kapan peningkatan cukup tajamini akan mulai melandai atau bahkan berhenti.

Sekretaris Provinsi (Sekdaprov)Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan bahwa banyaknya penambahan jumlah kasuspositif covid-19 di Surabaya karena semakin masifnya dilakukan pengambilansampel untuk swab dan PCR. “Secara detailnya di Suraabaya, karena banyak yangdiambil sampelnya, contoh dulu 100 dapat 10, sekarang 2000 dapatnya banyak,logikanya  seperti itu dan itu lebihbagus karena kita bisa melihat topnya itu,” tandasnya.

Dia menandaskan bahwakondisi ini belum bisa ditentukan sampai kapan. Namun, yang bisa dilakukanadalah dengan menekan supaya tidak terjadi kenaikan. Untuk itu, Peprov Jatimpunya beberapa desain yang dilakukan oleh koordinasi Gubernur dengan KapoldaJatim, dan Pangdam V/Brawijaya.

Desain program yangsudah dijalankan adalah adanya kampung tangguh. Dimana, kampung tangguh ini untukmelakukan proyeksi di hulunya. “disana kurang bahan pangan, ada. Kemudian adayang mengingatkan pakai masker, kalau ada yang reaktif langsung ditagani. Di seluruhKabupaten/Kota di Jatim sudah dilakukan pembentukan kampung tangguh sebagaiproteksi di hulu agar perkembangan covid ini bisa diminimalisir,” tegasnya.

Terkait dengan munculnyawacana untuk kembali diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diSurabaya, Heru menandaskan bahwa PSBB bukan kewenangan Provinsi, tapi dilakukanKabupaten dan Kota.

Sementara itu, terkaitdengan data pasien covid-19 di Surabaya yang dianggap banyak tidak valid, Sekdamenandaskan bahwa pemprov tidak akan melakukan informasi data yang tidak didasarioleh kondisi lapangan dan diolah oleh pakar. “Itu tidak mungkin, sekarang ini pandemicadalah tanggung jawab kita semua, kita tidak mungkin mengeluarkan data yangtidak sesuai dengan lapangan.  Mis domisilimasih di-clear-kan dan tidak mungkin, itu urusannya dengan orang mati dan berdosaitu,” tegasnya.

Untuk diketahui, berdasarkandata yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatimdiketahui pada Kamis (18/6/2020) ada penambahan kasus positif covid-19 sebanyak316 kasus. Dengan demikian jumlah kasus positif covid-19 di Jatim mencapai 8.913kasus.

Penambahan terbanyakterjadi di Surabaya yaitu 121 kasus. Kemudian Sidoarjo sebanyak 57 kasus, barusetelah itu daerah lainnya seperti Gresik 25 kasus, Pasuruan 26 kasus, Lamongan26 kasus, Malang 10 kasus, Kota Malang 15 kasus, Probolinggo 2 kasus, Mojokerto12 kasus, Jember 2 kasus, Situbondo 1 kasus, Sampang 3 kasus, Pamekasan 2kasus, Kota Batu 2 kasus, Kota Pasuruan 2 kasus, Banyuwangi 3 kasus, Blitar 3kasus, dan Kota Madiun 1 kasus.

Sedangkan untuk yangsembuh ada penambahan 106 orang, sehingga total yang sembuh di Jatim menjadi 2.565.Penambahan pasien sembuh paling banyak ada di Surabaya 50 orang, kemudian Sidoarjo12 orang, Gresik 1 orang, Lamongan 4 orang, Malang 1 orang, Bangkalan 3 orang,Kota Malang 4 orang, Probolinggo 5 orang, Jember 4 orang, Bojonegoro 3 orang, Magetan2 orang, Sampang 3 orang, Pamekasan 2 orang, Kota Batu 7 orang, Kota Probolinggo4 orang, dan Sumenep 1 orang.

Sedangkan yangmeninggal tambah 14 orang sehingga menjadi 681 kasus meninggal. Diantaranya di Surabaya5 orang, Sidoarjo 1 orang, Gresik 3 orang, Pasuruan 2 orang, Lamongan 1 orang, danKota Malang 2 orang.  Jumlah PDP sebanyak8.781 kasus dan yang masih diawasi ada 4.036 orang. Untuk ODP ada 26.830 kasusdan yang masih dipantau ada 3.896 orang. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.